-->

Perusahaan Go Public

Perusahaan Go Public. Go public terjadi ketika wirausahawan dan pemilik saham dari usaha ventura lainnya menawarkan dan menjual sebagian dari saham perusahaan kepada masyarakat melalui pendaftaran kepada Bapepam.

Modal yang masuk ke perusahaan dan jumlah pemegang saham yang banyak serta saham beredar akan merupakan sumber daya finansial dari rencana-rencana usaha dan cara investasi yang relatif likuid bagi investor publik.

Akibatnya, perusahaan secara teoritis akan mempunyai akses yang lebih besar ke dalam pasar modal di masa depan dan mempunyai gambaran publik yang lebih obyektif mengenai nilai usaha.

Akan tetapi, besarnya persyaratan yang harus dilaporkan, banyaknya pemegang saham, dan biaya yang harus dikeluarkan menimbulkan keuntungan dan kerugian dalam go public yang harus dievaluasi dengan hati-hati oleh wirausahawan sebelum memulai proses go public.

Keuntungan Go Public

Terdapat empat keuntungan utama yang diperoleh ketika melakukan go public. Keuntungan-keuntungan tersebut antara lain:
  1. Diperolehnya modal ekuitas baru.
  2. Diperolehnya nilai dan kemampuan dialihkan dari aktiva organisasi.
  3. Kemampuan untuk mendapatkan dana di masa depan dengan relatif lebih mudah.
  4. Mendapatkan prestige.
Apakah perusahaan dalam posisi pembiayaan tahap pertama, kedua, dan ketiga, usaha ventura tetap membutuhkan modal untuk membiayai usaha mula dan pertumbuhannya. Modal baru akan memberikan modal kerja, pabrik dan peralatan yang dibutuhkan, atau persediaan dan pemasokan untuk mendukung kelangsungan dan pertumbuhan perusahaan.

Modal kerja adalah investasi perusahaan pada aktiva jangka pendek seperti kas, surat-surat berharga, piutang dan persediaan, atau seluruh aktiva lancar. Go public merupakan cara terbaik untuk mendapatkan kebutuhan modal ini dengan syarat-syarat yang paling baik.

Go pubilc juga merupakan mekanisme penilaian perusahaan dan memungkinkan nilai ini untuk mudah ditransfer di antara pihak-pihak. Banyak perusahaan yang dimiliki oleh keluarga atau perusahaan privat lainnya yang perlu melakukan go public sehingga nilai perusahaan bisa disebarkan di antara generasi kedua, ketiga, dan seterusnya.

Baca juga:

Pemodal ventura memandang go public sebagai cara paling bermanfaat untuk menyediakan likuiditas yang diperlukan untuk keluar dari perusahaan dengan pengembalian yang wajar pada investasi tahap awal mereka. Investor lain juga bisa melikuidasi investasi mereka dengan mudah ketika saham perusahaan mempunyai nilai dan bisa ditransferkan. Karena likuiditas ini, nilai surat berharga yang diperjualbelikan ini sering lebih besar daripada surat berharga yang tidak diperjualbelikan.

Di samping itu, perusahaan yang go public sering mempunyai cara mudah untuk mendapatkan perusahaan lain ketika surat berharga perusahaan bisa digunakan dalam transaksi daripada kesepakatan finansial lain seperti pembayaran kontan.

Ketiga, perusahaan yang go public biasanya memperoleh cara mudah untuk mendapatkan modal tambahan, terutama hutang. Uang bisa dipinjam dengan mudah dan dengan persyaratan yang menguntungkan jika terdapat nilai pada perusahaan dan bahwa nilai tersebut bisa ditransferkan. Tidak hanya pembiayaan hutang tetapi modal ekuitas masa depan lebih mudah diperoleh ketika diperoleh kenaikan nilai saham.

Keuntungan terakhir, prestige, juga diperoleh ketika perusahaan yang go public lebih dikenal luas. Prestige ini bisa memperlancar diperolehnya pemasok yang lebih baik maupun jasa dukungan.

Kerugian Go Public

Jika keuntungan go public adalah penting bagi ventura baru, keuntungan tersebut harus ditimbang dengan kerugian yang ada ketika melakukan go public. Terdapat kecenderungan para wirausahawan berusaha mempertahankan perusahaan privatnya, bahkan walau pada saat pasar saham sedang bergairah.

Salah satu alasan keengganan untuk melakukan penawaran publik adalah terbukanya rahasia perusahaan dan potensi hilangnya kendali dari perusahaan yang melakukan go public. Untuk tetap berada di depan dalam hal teknologi, keuntungan jangka pendek perlu dikorbankan bagi inovasi jangka panjang. Hal ini memerlukan investasi kembali dalam teknologi yang dengan sendirinya mungkin tidak menghasilkan hasil-hasil yang mendasar (bahkan dalam jangka panjang).

Baca juga:

Pembuatan keputusan jangka panjang semakin meningkat pada perusahaan yang melakukan go public di mana evaluasi penjualan/laba menunjukkan kemampuan manajemen seperti yang tercermin pada nilai saham. Pembuatan keputusan tidak hanya dipengaruhi sebagian oleh mekanisme evaluasi yang menyertai perusahaan go public, perusahaan juga bisa dikendalikan sepenuhnya ketika sejumlah besar saham dijual ke masyarakat. Hilangnya kendali ini bisa menyebabkan perusahaan bisa diakuisisi atau dileverage buyouts oleh orang luar.

Beberapa aspek penting yang mengganggu dari perusahaan yang sudah go public adalah hilangnya fleksibilitas dan meningkatnya beban administrasi yang diakibatkannya. Keputusan harus dilakukan dari segi saham yang dimiliki oleh masyarakat, dan perusahaan wajib memberikan informasi mengenai perusahaan secara tetap kepada masyarakat, operasi perusahaan dan manajemennya.

Di samping itu biaya-biaya yang harus dikeluarkan selama melakukan go public juga bisa sangat mahal. Biaya-baiaya tersebut termasuk pembayaran pada akuntan, notaris, penjamin, biaya pendaftaran, serta biaya percetakan. Pembayaran pada akuntan untuk melakukan audit sangat besar, tergantung pada ukuran perusahaan, ketersediaan laporan rugi-laba diaudit tahun sebelumnya, dan rumitnya operasi perusahaan.

Click to comment