Dividen Saham dan Pemecahan Saham. Dividen saham (stock dividend) dan pemecahan saham (stock split) seringkali digunakan untuk tujuan berbeda. Dalam pengertian ekonomi hanya terdapat perbedaan kecil di antara keduanya.
Namun dalam pengertian akuntansi, kedua istilah di atas memiliki perbedaan besar. Prinsip-prinsip akuntansi memperlakukan distribusi saham yang lebih dari 25% dari saham yang beredar sebagai pemecahan saham, sedangkan distribusi yang lebih kecil dari jumlah itu dapat digolongkan sebagai dividen saham.
Baca juga: Faktor Penentu Kebijakan Dividen
Pemecahan saham maka yang berubah adalah nilai nominal dan jumlah lembar saham yang beredar, sedangkan nilai semua rekening modal sendiri tidak berubah.
Alternatif pemecahan saham maupun pembagian dividen saham biasanya dimaksudkan untuk mengurangi harga pasar per lembar saham tersebut. Tujuan yang prinsip adalah menempatkan saham tersebut di dalam perdagangan yang lebih menarik dan banyak pembeli.
Perusahaan jarang sekali dapat memelihara dividen kas per lembar saham yang sama, antara sebelum dan sesudah pemecahan saham. Kemungkinan, pemecahan saham dapat meningkatkan dividen efektif kepada para pemegang saham.
Harga pasar saham tersebut akan menurun secara proporsional sehingga total nilai saham yang dipegang tetap sama.
Namun demikian, apabila investor akan menjual sebagian sahamnya dalam rangka mendapatkan kas, maka dividen saham atau pemecahan saham sangat membantu pelaksanaan tersebut.
Meskipun tanpa adanya dividen saham dan pemecahan saham investor juga dapat menjual sahamnya, tetapi dividen saham atau pemecahan saham mempunyai pengaruh psikologi yang menguntungkan bagi para pemegang saham tersebut.
Baca juga: Para Pelaku Pasar Modal
Kadang-kadang dividen saham diberikan kepada pemegang saham dengan maksud untuk menghemat kas. Jika laba meningkat perusahaan tidak meningkatkan dividen kas namun perusahaan bahkan menahan laba dalam jumlah yang cukup besar dan memberikan dividen saham.
Keputusan tersebut secara efektif sama dengan mengurangi DPR. Ketika terdapat kenaikan pendapatan dan dividen tetap sama, maka DPR akan turun. Keputusan untuk menahan laba dalam jumlah yang cukup besar, tentunya juga dapat dicapai tanpa dividen saham.
Meskipun dividen saham mungkin cenderung untuk menyenangkan hati investor tertentu dengan kebaikan dari dampak psikologisnya, tetapi penggantian saham biasa untuk dividen kas melibatkan biaya administrasi yang cukup besar.
Dividen saham lebih mahal biayanya daripada dividen kas. Hal ini merupakan kelemahan pembagian dividen saham.
Keadaan ini untuk menarik lebih banyak pembeli dan juga mempengaruhi bauran pemegang saham (mix shareholders).
Sejalan dengan meningkatnya pemegang saham individu dan menurunnya pemegang saham kelembagaan akan berdampak perdagangan saham akan lebih banyak yang terlibat.
Baca juga: Strategi Investasi Di Pasar Modal
Manajemen dapat menggunakan dividen saham atau pemecahan saham untuk lebih meyakinkan tentang prospek perusahaan yang menguntungkan.
Terdapat pengaruh positif yang signifikan pada harga saham yang disebabkan oleh dividen saham atau pemecahan saham.
Pengaruh informasi tersebut bahwa sahamnya dinilai lebih rendah, padahal seharusnya lebih tinggi dengan adanya dividen dan pemecahan saham.
Tetapi kita perlu hati-hati, karena biasanya dividen saham atau pemecahan saham diberikan sebelum pemberian dividen kas.
Oleh karena itu pasar memandang bahwa dividen saham dan pemecahan saham merupakan indikator yang mengarahkan adanya pembagian dividen kas yang lebih besar dan peningkatan kemampuan perusahaan menghasilkan laba.
Jadi, bukan dividen saham dan pemecahan saham yang menyebabkan pengaruh positif terhadap saham, tetapi informasi positifnya yang menyampaikan suatu isyarat akan adanya peningkatan kinerja perusahaan.
Seperti juga dividen saham dan pemecahan saham, kebalikan pemecahan saham memberi informasi atau isyarat kepada para investor.
Biasanya isyarat negatif, misalnya perusahaan sedang mengalami kesulitan keuangan. Jadi perusahaan yang sehat akan berpikir dua kali sebelum melaksanakan kebalikan pemecahan saham.
Secara teoritis keduanya tidak berbeda dari kepentingan para pemegang saham jika tidak terdapat biaya transaksi maupun pajak pendapatan yang berasal dari penghasilan pribadi.
Dengan pembelian kembali saham, maka saham yang beredar menjadi lebih sedikit sehingga EPS dan dividen per lembar saham segera meningkat. Sebagai hasilnya, harga pasar per lembar saham akan naik juga.
Beberapa perusahaan membeli kembali sahamnya di dalam rangka untuk mengadakan persediaan saham.
Rencana ini merupakan hadiah bagi para manajer yang dapat mencapai prestasi tertentu diberi kesempatan untuk membeli saham perusahaan dengan harga yang lebih rendah dari harga pasar.
Dengan cara ini, jumlah saham yang beredar tidak meningkat. Alasan lain dari membeli kembali saham adalah agar mempunyai persediaan saham untuk akuisisi dengan perusahaan lain.
Pembelian saham perusahaan juga merupakan bagian dari keseluruhan kebijakan dividen perusahaan. Ada dua metode pembelian kembali saham yang sering digunakan yaitu penawaran tender sendiri (self tender offer) dan belian saham di pasar terbuka (open market purchases).
Baca juga: Analisa Financial Leverage dan Operating Leverage
Biasanya periode penawarannya antara 2 sampai 3 minggu. Apabila para pemegang saham yang mau menjual sahamnya ternyata jumlahnya lebih besar dari jumlah yang dikehendaki perusahaan, maka perusahaan dapat memilih membeli semua atau sejumlah yang diinginkan. Biaya transaksi cara ini biasanya lebih tinggi dari biaya transaksi biasa di pasar terbuka.
Biaya pialang dapat dinegosiasikan. Komisi bursa dan sekuritas mengeluarkan peraturanperaturan tertentu bagi perusahaan yang ingin membeli kembali sahamnya.
Untuk itu, perusahaan membutuhkan waktu yang lebih lama untuk dapat membeli sahamnya dalam jumlah yang besar. Oleh karena itu, penawaran tender sendiri (self tender offer) lebih cocok dilakukan jika perusahaan ingin memperoleh saham dalam jumlah besar.
Seandainya perusahaan mempunyai uang kas yang besar untuk dibagikan kepada pemegang saham, maka akan lebih cocok bila perusahaan membeli kembali sahamnya.
Hal ini karena meskipun pajaknya sama tetapi pajak capital gainnya dibayar setelah sahamnya terjual sedangkan pajak dividen harus dibayar atas dasar sekarang.
Namun dalam pengertian akuntansi, kedua istilah di atas memiliki perbedaan besar. Prinsip-prinsip akuntansi memperlakukan distribusi saham yang lebih dari 25% dari saham yang beredar sebagai pemecahan saham, sedangkan distribusi yang lebih kecil dari jumlah itu dapat digolongkan sebagai dividen saham.
Dividen saham (stock dividend)
Dividen saham merupakan pembayaran kepada para pemegang saham biasa berupa tambahan jumlah lembar saham. Hal ini dinyatakan dengan merubah catatan modal sendiri para pemegang saham pada neraca perusahaan. Dengan adanya dividen saham ini kepemilikan para pemegang saham di dalam perusahaan proporsinya tetap sama atau tidak berubah.Baca juga: Faktor Penentu Kebijakan Dividen
Pemecahan saham (stock split)
Pemecahan saham adalah peningkatan jumlah saham beredar dengan mengurangi nilai nominal (nilai pari) saham tersebut.Pemecahan saham maka yang berubah adalah nilai nominal dan jumlah lembar saham yang beredar, sedangkan nilai semua rekening modal sendiri tidak berubah.
Alternatif pemecahan saham maupun pembagian dividen saham biasanya dimaksudkan untuk mengurangi harga pasar per lembar saham tersebut. Tujuan yang prinsip adalah menempatkan saham tersebut di dalam perdagangan yang lebih menarik dan banyak pembeli.
Perusahaan jarang sekali dapat memelihara dividen kas per lembar saham yang sama, antara sebelum dan sesudah pemecahan saham. Kemungkinan, pemecahan saham dapat meningkatkan dividen efektif kepada para pemegang saham.
Nilai dividen saham dan pemecahan saham
Dividen saham dan pemecahan sama memiliki nilai yang berbeda dipandang dari pihak investor dan perusahaan serta bagi perdagangan saham itu sendiri.A. Bagi para investor
Secara teoritis dividen saham atau pemecahan saham bukan sesuatu yang menyangkut nilai bagi para investor. Mereka menerima tambahan jumlah saham tetapi proporsi kepemilikan perusahaan tidak berubah.Harga pasar saham tersebut akan menurun secara proporsional sehingga total nilai saham yang dipegang tetap sama.
Namun demikian, apabila investor akan menjual sebagian sahamnya dalam rangka mendapatkan kas, maka dividen saham atau pemecahan saham sangat membantu pelaksanaan tersebut.
Meskipun tanpa adanya dividen saham dan pemecahan saham investor juga dapat menjual sahamnya, tetapi dividen saham atau pemecahan saham mempunyai pengaruh psikologi yang menguntungkan bagi para pemegang saham tersebut.
Baca juga: Para Pelaku Pasar Modal
B. Pengaruh nilai dividen saham dan pemecahan saham terhadap dividen kas
Dividen saham atau pemecahan saham mungkin dibarengi dengan meningkatnya dividen kas.Kadang-kadang dividen saham diberikan kepada pemegang saham dengan maksud untuk menghemat kas. Jika laba meningkat perusahaan tidak meningkatkan dividen kas namun perusahaan bahkan menahan laba dalam jumlah yang cukup besar dan memberikan dividen saham.
Keputusan tersebut secara efektif sama dengan mengurangi DPR. Ketika terdapat kenaikan pendapatan dan dividen tetap sama, maka DPR akan turun. Keputusan untuk menahan laba dalam jumlah yang cukup besar, tentunya juga dapat dicapai tanpa dividen saham.
Meskipun dividen saham mungkin cenderung untuk menyenangkan hati investor tertentu dengan kebaikan dari dampak psikologisnya, tetapi penggantian saham biasa untuk dividen kas melibatkan biaya administrasi yang cukup besar.
Dividen saham lebih mahal biayanya daripada dividen kas. Hal ini merupakan kelemahan pembagian dividen saham.
C. Pengaruh nilai dividen dan pemecahan saham terhadap perdagangan
Pemecahan saham dan dividen saham digunakan untuk menempatkan saham pada perdagangan yang lebih disukai dengan harga yang lebih rendah.Keadaan ini untuk menarik lebih banyak pembeli dan juga mempengaruhi bauran pemegang saham (mix shareholders).
Sejalan dengan meningkatnya pemegang saham individu dan menurunnya pemegang saham kelembagaan akan berdampak perdagangan saham akan lebih banyak yang terlibat.
Baca juga: Strategi Investasi Di Pasar Modal
D. Pengaruh nilai dividen dan pemecahan saham terhadap muatan informasi
Pemberian dividen saham dan pemecahan saham dapat menyampaikan informasi secara efektif kepada para investor daripada dengan pembicaraan yang serius.Manajemen dapat menggunakan dividen saham atau pemecahan saham untuk lebih meyakinkan tentang prospek perusahaan yang menguntungkan.
Terdapat pengaruh positif yang signifikan pada harga saham yang disebabkan oleh dividen saham atau pemecahan saham.
Pengaruh informasi tersebut bahwa sahamnya dinilai lebih rendah, padahal seharusnya lebih tinggi dengan adanya dividen dan pemecahan saham.
Tetapi kita perlu hati-hati, karena biasanya dividen saham atau pemecahan saham diberikan sebelum pemberian dividen kas.
Oleh karena itu pasar memandang bahwa dividen saham dan pemecahan saham merupakan indikator yang mengarahkan adanya pembagian dividen kas yang lebih besar dan peningkatan kemampuan perusahaan menghasilkan laba.
Jadi, bukan dividen saham dan pemecahan saham yang menyebabkan pengaruh positif terhadap saham, tetapi informasi positifnya yang menyampaikan suatu isyarat akan adanya peningkatan kinerja perusahaan.
Kebalikan pemecahan saham (reverse stock split)
Reverse stock split atau kebalikan pemecahan saham adalah pemecahan saham di mana jumlah saham beredar menurun. Kebalikan pemecahan saham ini merupakan “penggabungan” jumlah lembar saham.Seperti juga dividen saham dan pemecahan saham, kebalikan pemecahan saham memberi informasi atau isyarat kepada para investor.
Biasanya isyarat negatif, misalnya perusahaan sedang mengalami kesulitan keuangan. Jadi perusahaan yang sehat akan berpikir dua kali sebelum melaksanakan kebalikan pemecahan saham.
Pembelian Kembali Saham (Stock Repurchases)
Jika perusahaan memiliki kelebihan dana tetapi mempunyai sedikit kesempatan investasi, maka kelebihan dana tersebut dapat didistribusikan dengan membeli kembali saham perusahaan atau meningkatkan pembayaran dividen.Secara teoritis keduanya tidak berbeda dari kepentingan para pemegang saham jika tidak terdapat biaya transaksi maupun pajak pendapatan yang berasal dari penghasilan pribadi.
Dengan pembelian kembali saham, maka saham yang beredar menjadi lebih sedikit sehingga EPS dan dividen per lembar saham segera meningkat. Sebagai hasilnya, harga pasar per lembar saham akan naik juga.
Beberapa perusahaan membeli kembali sahamnya di dalam rangka untuk mengadakan persediaan saham.
Rencana ini merupakan hadiah bagi para manajer yang dapat mencapai prestasi tertentu diberi kesempatan untuk membeli saham perusahaan dengan harga yang lebih rendah dari harga pasar.
Dengan cara ini, jumlah saham yang beredar tidak meningkat. Alasan lain dari membeli kembali saham adalah agar mempunyai persediaan saham untuk akuisisi dengan perusahaan lain.
Pembelian saham perusahaan juga merupakan bagian dari keseluruhan kebijakan dividen perusahaan. Ada dua metode pembelian kembali saham yang sering digunakan yaitu penawaran tender sendiri (self tender offer) dan belian saham di pasar terbuka (open market purchases).
Baca juga: Analisa Financial Leverage dan Operating Leverage
A. Self tender offer
Self tender offer adalah tawaran perusahaan untuk membeli kembali sahamnya pada harga tertentu (di atas harga pasar). Para pemegang saham dapat memilih, menjual sahamnya atau tetap memiliki saham tersebut.Biasanya periode penawarannya antara 2 sampai 3 minggu. Apabila para pemegang saham yang mau menjual sahamnya ternyata jumlahnya lebih besar dari jumlah yang dikehendaki perusahaan, maka perusahaan dapat memilih membeli semua atau sejumlah yang diinginkan. Biaya transaksi cara ini biasanya lebih tinggi dari biaya transaksi biasa di pasar terbuka.
B. Open market purchases
Perusahaan dapat melakukan pembelian saham kembali di pasar terbuka. Artinya perusahaan seperti investor lainnya membeli kembali saham di pasar terbuka melalui pialang.Biaya pialang dapat dinegosiasikan. Komisi bursa dan sekuritas mengeluarkan peraturanperaturan tertentu bagi perusahaan yang ingin membeli kembali sahamnya.
Untuk itu, perusahaan membutuhkan waktu yang lebih lama untuk dapat membeli sahamnya dalam jumlah yang besar. Oleh karena itu, penawaran tender sendiri (self tender offer) lebih cocok dilakukan jika perusahaan ingin memperoleh saham dalam jumlah besar.
Seandainya perusahaan mempunyai uang kas yang besar untuk dibagikan kepada pemegang saham, maka akan lebih cocok bila perusahaan membeli kembali sahamnya.
Hal ini karena meskipun pajaknya sama tetapi pajak capital gainnya dibayar setelah sahamnya terjual sedangkan pajak dividen harus dibayar atas dasar sekarang.
1 comments:
Izin nambahin ya,
kalau menurut Saham Online , Reverse Stock adalah
Pemampatan jumlah lembar saham menjadi jumlah lembar yang lebih sedikit dengan menggunakan nilai nominal yang lebih tinggi per lembar sahamnya secara proporsional.
Stock reverse merupakan kebalikan dari Stock Split.
Misalkan sebuah perusahaan melakukan stock reverse 5: 1 ( 5 reverse jadi 1 atau stock reverse dengan rasio 5 banding 1 ). Aksi stock reverse tersebut mengakibatkan :
Jumlah saham beredar menciut 5 kali lipat.
Harga saham ( dan nilai nominal ) naik 5 kali.
Total nilai saham ( dan nilai nominal ) adalah tetap.