Analisa Dana dan Aliran Kas. Aliran dana (cash flow) yang terjadi di suatu perusahaan merupakan aliran keluarmasuknya dana (kas) yang ada di perusahaan yang bersangkutan.
Dana yang masuk ke dalam perusahaan merupakan dana yang berasal dari sumber dana perusahaan, baik sumber intern maupun sumber ekstern.
Sedangkan dana yang keluar dari perusahaan merupakan penggunaan dana yang digunakan untuk operasi atau kegiatan perusahaan.
Hal ini sesuai dengan pengertian manajemen keuangan (pembelanjaan) yang telah dibahas sebelumnya, yaitu pembelanjaan diartikan sebagai keseluruhan kegiatan perusahaan tentang usaha untuk memperoleh dana (pembelanjaan pasif) dan usaha untuk menggunakan dana (pembelanjaan aktif).
Usaha untuk memperoleh dana berkaitan dengan aliran kas yang masuk (cash inflow) sebagai sumber dana, sedangkan aliran kas keluar (cash outflow) berkaitan dengan kegiatan penggunaan dana aliran atau arus dana yang ada di perusahaan harus dikelola secara profesional untuk menjaga likuiditas perusahaan.
Perencanaan aliran dana yang baik akan membawa perusahaan dalam kondisi yang sehat. Aliran dana di perusahaan juga harus dikelola keseimbangannya antara dana yang masuk dan dana yang keluar. Keseimbangan ini juga berdampak pada stabilitas operasi perusahaan.
Kelebihan dana di perusahaan dapat berakibat penggunaan dana yang kurang efisien, sebaliknya kekurangan dana akan mengakibatkan terganggunya operasi perusahaan.
Aliran dana yang terjadi di perusahaan bersifat kontinyu dan tidak kontinyu. Aliran dana yang bersifat kontinyu biasanya terjadi untuk kegiatan atau operasi perusahaan sehari-hari, misalnya penjualan produk utama perusahaan, pembayaran upah, pembelian bahan baku, dan sebagainya.
Sedangkan aliran dana yang tidak kontinyu biasanya untuk kegiatan yang terjadi secara insidentil seperti memperoleh pendapatan bunga, pembayaran hutang, penerimaan hutang, penjualan aktiva tetap, dan sebagainya.
Aliran dana masuk (sumber dana) dan aliran dana keluar (penggunaan dana) di perusahaan dapat dibedakan dalam dua pengertian, yaitu dana dalam pengertian kas dan dana dalam pengertian modal kerja.
Pembedaan kedua pengertian tersebut digunakan untuk membedakan analisis laporan sumber dan penggunaan dana (statement of sources and uses of funds) secara lebih rinci sehingga memiliki manfaat analisis yang baik.
Untuk menganalisis aliran dana baik dalam pengertian kas maupun dalam pengertian modal kerja digunakan laporan keuangan neraca pada dua keadaan yang berbeda, misalnya neraca tahun 20A dan 20B.
Dari neraca dua periode tersebut akan dicari perubahan-perubahan yang terjadi untuk masing-masing pos yang ada, kemudian baru dianalisis perubahan-perubahan tersebut apakah sebagai sumber dana atau penggunaan dana.
Dana yang masuk ke dalam perusahaan merupakan dana yang berasal dari sumber dana perusahaan, baik sumber intern maupun sumber ekstern.
Sedangkan dana yang keluar dari perusahaan merupakan penggunaan dana yang digunakan untuk operasi atau kegiatan perusahaan.
Hal ini sesuai dengan pengertian manajemen keuangan (pembelanjaan) yang telah dibahas sebelumnya, yaitu pembelanjaan diartikan sebagai keseluruhan kegiatan perusahaan tentang usaha untuk memperoleh dana (pembelanjaan pasif) dan usaha untuk menggunakan dana (pembelanjaan aktif).
Usaha untuk memperoleh dana berkaitan dengan aliran kas yang masuk (cash inflow) sebagai sumber dana, sedangkan aliran kas keluar (cash outflow) berkaitan dengan kegiatan penggunaan dana aliran atau arus dana yang ada di perusahaan harus dikelola secara profesional untuk menjaga likuiditas perusahaan.
Perencanaan aliran dana yang baik akan membawa perusahaan dalam kondisi yang sehat. Aliran dana di perusahaan juga harus dikelola keseimbangannya antara dana yang masuk dan dana yang keluar. Keseimbangan ini juga berdampak pada stabilitas operasi perusahaan.
Kelebihan dana di perusahaan dapat berakibat penggunaan dana yang kurang efisien, sebaliknya kekurangan dana akan mengakibatkan terganggunya operasi perusahaan.
Aliran dana yang terjadi di perusahaan bersifat kontinyu dan tidak kontinyu. Aliran dana yang bersifat kontinyu biasanya terjadi untuk kegiatan atau operasi perusahaan sehari-hari, misalnya penjualan produk utama perusahaan, pembayaran upah, pembelian bahan baku, dan sebagainya.
Sedangkan aliran dana yang tidak kontinyu biasanya untuk kegiatan yang terjadi secara insidentil seperti memperoleh pendapatan bunga, pembayaran hutang, penerimaan hutang, penjualan aktiva tetap, dan sebagainya.
Aliran dana masuk (sumber dana) dan aliran dana keluar (penggunaan dana) di perusahaan dapat dibedakan dalam dua pengertian, yaitu dana dalam pengertian kas dan dana dalam pengertian modal kerja.
Pembedaan kedua pengertian tersebut digunakan untuk membedakan analisis laporan sumber dan penggunaan dana (statement of sources and uses of funds) secara lebih rinci sehingga memiliki manfaat analisis yang baik.
Untuk menganalisis aliran dana baik dalam pengertian kas maupun dalam pengertian modal kerja digunakan laporan keuangan neraca pada dua keadaan yang berbeda, misalnya neraca tahun 20A dan 20B.
Dari neraca dua periode tersebut akan dicari perubahan-perubahan yang terjadi untuk masing-masing pos yang ada, kemudian baru dianalisis perubahan-perubahan tersebut apakah sebagai sumber dana atau penggunaan dana.