Pengertian saham menurut Rusdin (2006 : 68): Saham adalah sertifikat yang menunjukan bukti kepemilikan suatu perusahaan, dan pemegang saham memiliki hak klaim atas penghasilan dan aktiva perusahaan.
Sedangkan menurut Sumantoro (1990 : 10) dalam Dyah Kumala Trisnaeni (2007): Saham adalah penyertaan dalam modal dasar suatu perseroan terbatas, sebagai tanda bukti penyertaan tersebut dikeluarkan surat kolektif kepada pemilik yaitu pemegang saham.
Perusahaan tetap menjual sahamnya kepada masyarakat meskipun hal tersebut dapat mengurangi atau menghilangkan kekuasaan kontrol atas perusahaannya dengan pertimbangan sebagai berikut:
Baca Juga:
Membeli saham tidak ubahnya dengan menabung. Imbalan yang akan diperoleh dengan kepemilikan saham adalah kemampuannya memberikan keuntungan yang tidak terhingga.
Tidak terhingga ini bukan berarti keuntungan investasi saham biasa sangat besar, tetapi tergantung pada perkembangan perusahaan penerbitnya. Bila perusahaan penerbit mampu menghasilkan laba yang besar maka ada kemungkinan para pemegang sahamnya akan menikmati keuntungan yang besar pula. Karena laba yang besar tersebut menyediakan dana yang besar untuk didistribusikan kepada pemegang saham sebagai deviden.
Baca Juga: Jenis-Jenis Pasar dalam Perdagangan Efek
Setiap tahun perusahaan akan menerbitkan laporan keuangan. Dalam laporan keuangan tersebut dapat dilihat besarnya laba perusahaan pada tahun yang bersangkutan.
Laba yang diperoleh ini akan dialokasikan untuk dua kepentingan: dibagikan sebagai deviden dan laba ditahan yang digunakan untuk pengembangan usaha. Pemegang saham harus bersedia menahan atau memegang saham yang dibeli dalam waktu yang relatif lama (setidaknya satu tahun) untuk mendapatkan deviden.
Dalam kurun waktu tersebut emiten sudah wajib menerbitkan laporan keuangan dan membagikan deviden. Meskipun demikian bisa juga tidak perlu terlalu lama menahan saham. Ini dapat terjadi kalau kita melakukan pembelian saham menjelang emiten membayar deviden. Dengan kepemilikan saham, pemegang saham juga dapat memperoleh capital gain.
Capital gain akan diperoleh bila ada kelebihan harga jual di atas harga beli. Ada kaidah-kaidah yang harus dijalankan untuk mendapat capital gain. Salah satunya adalah membeli saat harga turun dan menjual saat harga naik.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa saham adalah surat tanda bukti keikutsertaan dalam permodalan perusahaan dan mempunyai hak atas sebagian kekayaan perusahaan. Pemilik saham adalah pemilik perusahaan itu dan proporsinya sesuai dengan jumlah saham yang dimiliki pemegang tersebut.
Sedangkan Jogiyanto (2003 : 79) mengemukakan nilai saham adalah sebagai berikut :
Nilai yang berhubungan dengan saham yaitu nilai buku (book value), nilai pasar (market value), dan nilai intrinsic (intrinsic value). Nilai buku merupakan nilai saham menurut pembukuan perusahaan emiten. Nilai pasar merupakan nilai saham di pasar saham dan nilai intrinsik merupakan nilai sebenarnya dari saham.
Ada dua pendekatan untuk menilai harga suatu saham yaitu dengan analisis teknik dan analisis fundamental. Yang digunakan dalam penelitian ini yaitu analisis fundamental.
Analisis teknikal merupakan salah satu metode penilaian saham dengan mengamati pembentukan harga saham dengan berbagia varian yang mungkin terjadi dibandingkan dengan perilaku harga sebelumnya.
Sedangkan Husnan (2001 : 338) mengemukakan analisis teknikal sebagai berikut :
Analisis teknikal merupakan suatu teknik yang menggunakan data atau catatan pasar untuk berusaha mengakses permintaan dan penawaran suatu saham, volume perdagangan, indeks harga saham baik individual maupun gabungan, serta factor-faktor lain yang bersifat teknis.
Model analisis teknikal lebih menekankan pada perilaku pasar modal dimasa datang berdasarkan kebiasaan dimasa lalu. Analisis ini berupaya untuk memperkirakan harga saham (kondisi pasar) dengan mengamati perubahan harga saham tersebut (kondisi pasar) diwaktu lalu. Sasaran yang ingin dicapai dari analisis ini adalah ketepatan waktu dalam memprediksi pergerakan harga jangka pendek suatu saham, oleh karena itu informasi yang berasal dari factor-faktor teknis sangat penting bagi pemodal untuk menentukan kapan suatu saham dibeli atau harus dijual.
Analisis fundamental sebenarnya merupakan metode analisis saham dengan melakukan penilaian atas laporan keuangan.
Sedangkan menurut Darmadji (2006 : 189) yaitu:
Analisi fundamental merupakan salah satu cara melakukan penelitian saham dengan mempelajari atau mengamati berbagai indicator terkait kondisi makro ekonomi dan kondisi industri suatu perusahaan.
Dengan demikian analisis fundamental merupakan analisis yang berbasis pada data riil untuk mengevaluasi atau memproyeksi nilai suatu saham.
Baca Juga: Strategi Investasi Di Pasar Modal
Perubahan harga saham adalah selisih harga saham akhir periode dengan harga saham akhir periode sebelumnya dibagi dengan harga saham akhir periode sebelumnya. Perubahan harga saham menunjukan hasil yang diperoleh dari investasi saham pada suatu perusahaan.
Untuk menghitung besarnya perubahan harga saham tersebut dapat diperoleh dengan cara :
Perubahan Harga Saham (∆HS) = [HS - HS(t-1)] / HS(t-1) x 100%
Dimana,
∆HS = Perubahan Harga Saham
HSt = Harga Saham periode t
HS(t-1) = Harga Saham periode sebelumnya
Selain Jogiyanto, Rusdin (2006 : 66) Mengemukakan :
Pergerakan harga suatu saham dalam jangka pendek tidak dapat diterka secara pasti. Harga saham ditentukan menurut hukum permintaan dan penawaran atau kekuatan tawar-menawar. Makin banyak orang yang membeli saham, maka harga saham tersebut cenderung bergerak naik. Sebaliknya, makin banyak orang yang ingin menjual saham, maka saham tersebut bergerak turun.
Pergerakan harga saham selama jangka waktu tertentu umumnya membentuk suatu pola tertentu.
Baca Juga: Bagaimanakah Sistem Penentuan Harga Saham?
Sedangkan menurut Sumantoro (1990 : 10) dalam Dyah Kumala Trisnaeni (2007): Saham adalah penyertaan dalam modal dasar suatu perseroan terbatas, sebagai tanda bukti penyertaan tersebut dikeluarkan surat kolektif kepada pemilik yaitu pemegang saham.
Perusahaan tetap menjual sahamnya kepada masyarakat meskipun hal tersebut dapat mengurangi atau menghilangkan kekuasaan kontrol atas perusahaannya dengan pertimbangan sebagai berikut:
- Untuk menghimpun dana yang diperlukan bagi pembelanjaan perusahaan.
- Untuk memberi kesempatan kepada masyarakat untuk turut serta dalam pengelolaan dan perkembangan perusahaan.
- Untuk lebih memberikan peluang untuk partisipasi pengelolaan perusahaan.
Baca Juga:
- Apa itu Saham Biasa (Common Stock)?
- Apa yang dimaksud dengan Indeks Harga Saham?
- Apa yang dimaksud dengan Investasi?
- Apa yang dimaksud dengan Reksa dana (mutual fund)?
- Apa yang dimaksud dengan Saham Preferen?
Membeli saham tidak ubahnya dengan menabung. Imbalan yang akan diperoleh dengan kepemilikan saham adalah kemampuannya memberikan keuntungan yang tidak terhingga.
Tidak terhingga ini bukan berarti keuntungan investasi saham biasa sangat besar, tetapi tergantung pada perkembangan perusahaan penerbitnya. Bila perusahaan penerbit mampu menghasilkan laba yang besar maka ada kemungkinan para pemegang sahamnya akan menikmati keuntungan yang besar pula. Karena laba yang besar tersebut menyediakan dana yang besar untuk didistribusikan kepada pemegang saham sebagai deviden.
Baca Juga: Jenis-Jenis Pasar dalam Perdagangan Efek
Setiap tahun perusahaan akan menerbitkan laporan keuangan. Dalam laporan keuangan tersebut dapat dilihat besarnya laba perusahaan pada tahun yang bersangkutan.
Laba yang diperoleh ini akan dialokasikan untuk dua kepentingan: dibagikan sebagai deviden dan laba ditahan yang digunakan untuk pengembangan usaha. Pemegang saham harus bersedia menahan atau memegang saham yang dibeli dalam waktu yang relatif lama (setidaknya satu tahun) untuk mendapatkan deviden.
Dalam kurun waktu tersebut emiten sudah wajib menerbitkan laporan keuangan dan membagikan deviden. Meskipun demikian bisa juga tidak perlu terlalu lama menahan saham. Ini dapat terjadi kalau kita melakukan pembelian saham menjelang emiten membayar deviden. Dengan kepemilikan saham, pemegang saham juga dapat memperoleh capital gain.
Capital gain akan diperoleh bila ada kelebihan harga jual di atas harga beli. Ada kaidah-kaidah yang harus dijalankan untuk mendapat capital gain. Salah satunya adalah membeli saat harga turun dan menjual saat harga naik.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa saham adalah surat tanda bukti keikutsertaan dalam permodalan perusahaan dan mempunyai hak atas sebagian kekayaan perusahaan. Pemilik saham adalah pemilik perusahaan itu dan proporsinya sesuai dengan jumlah saham yang dimiliki pemegang tersebut.
Nilai Saham
Menurut Rusdin ( 2006 : 68 ) nilai Saham terbagi atas 3 jenis, yaitu:1. Nilai Nominal (Nilai Pari)
Merupakan nilai yang tercantum dalam sertifikat saham yang bersangkutan, di Indonesia saham yang diterbitkan harus memiliki nilai nominal dan untuk satu jenis saham yang sama pada suatu perusahaan harus memiliki satu jenis nilai nominal.2. Nilai Dasar
Pada prinsip harga dasar saham ditentukan dari harga perdana saat saham tersebut diterbitkan, harga dasar ini akan berubah sejalan dengan dilakukannya berbagai tindakan emiten yang berhubungan dengan saham, antara lain : Right Issue, Stock Split, Waran, dll.3. Nilai Pasar
Merupakan harga suatu saham pada pasar yang sedang berlangsung, jika bursa sudah tutup maka harga pasar saham tersebut adalah harga penutupannya.Sedangkan Jogiyanto (2003 : 79) mengemukakan nilai saham adalah sebagai berikut :
Nilai yang berhubungan dengan saham yaitu nilai buku (book value), nilai pasar (market value), dan nilai intrinsic (intrinsic value). Nilai buku merupakan nilai saham menurut pembukuan perusahaan emiten. Nilai pasar merupakan nilai saham di pasar saham dan nilai intrinsik merupakan nilai sebenarnya dari saham.
Harga Saham
Pengertian harga saham menurut Susanto (2002 : 12): Harga saham adalah harga yang ditentukan secara lelang kontinu.Ada dua pendekatan untuk menilai harga suatu saham yaitu dengan analisis teknik dan analisis fundamental. Yang digunakan dalam penelitian ini yaitu analisis fundamental.
1. Analisis Teknik
Menurut Widiatmodjo (2005 : 77) menjelaskan sebagai berikut :Analisis teknikal merupakan salah satu metode penilaian saham dengan mengamati pembentukan harga saham dengan berbagia varian yang mungkin terjadi dibandingkan dengan perilaku harga sebelumnya.
Sedangkan Husnan (2001 : 338) mengemukakan analisis teknikal sebagai berikut :
Analisis teknikal merupakan suatu teknik yang menggunakan data atau catatan pasar untuk berusaha mengakses permintaan dan penawaran suatu saham, volume perdagangan, indeks harga saham baik individual maupun gabungan, serta factor-faktor lain yang bersifat teknis.
Model analisis teknikal lebih menekankan pada perilaku pasar modal dimasa datang berdasarkan kebiasaan dimasa lalu. Analisis ini berupaya untuk memperkirakan harga saham (kondisi pasar) dengan mengamati perubahan harga saham tersebut (kondisi pasar) diwaktu lalu. Sasaran yang ingin dicapai dari analisis ini adalah ketepatan waktu dalam memprediksi pergerakan harga jangka pendek suatu saham, oleh karena itu informasi yang berasal dari factor-faktor teknis sangat penting bagi pemodal untuk menentukan kapan suatu saham dibeli atau harus dijual.
2. Analisis Fundamental
Analisis fundamental merupakan alat analisis yang sangat berhubungan dengan kondisi keuangan perusahaan. Widoatmodjo (2005 : 189) menyatakan bahwa :Analisis fundamental sebenarnya merupakan metode analisis saham dengan melakukan penilaian atas laporan keuangan.
Sedangkan menurut Darmadji (2006 : 189) yaitu:
Analisi fundamental merupakan salah satu cara melakukan penelitian saham dengan mempelajari atau mengamati berbagai indicator terkait kondisi makro ekonomi dan kondisi industri suatu perusahaan.
Dengan demikian analisis fundamental merupakan analisis yang berbasis pada data riil untuk mengevaluasi atau memproyeksi nilai suatu saham.
Baca Juga: Strategi Investasi Di Pasar Modal
Perubahan Harga Saham
Harga saham mengalami perubahan dari satu waktu ke waktu yang lain. Seperti yang Jogiyanto (2003 : 111) kemukakan bahwa:Perubahan harga saham adalah selisih harga saham akhir periode dengan harga saham akhir periode sebelumnya dibagi dengan harga saham akhir periode sebelumnya. Perubahan harga saham menunjukan hasil yang diperoleh dari investasi saham pada suatu perusahaan.
Untuk menghitung besarnya perubahan harga saham tersebut dapat diperoleh dengan cara :
Perubahan Harga Saham (∆HS) = [HS - HS(t-1)] / HS(t-1) x 100%
Dimana,
∆HS = Perubahan Harga Saham
HSt = Harga Saham periode t
HS(t-1) = Harga Saham periode sebelumnya
Selain Jogiyanto, Rusdin (2006 : 66) Mengemukakan :
Pergerakan harga suatu saham dalam jangka pendek tidak dapat diterka secara pasti. Harga saham ditentukan menurut hukum permintaan dan penawaran atau kekuatan tawar-menawar. Makin banyak orang yang membeli saham, maka harga saham tersebut cenderung bergerak naik. Sebaliknya, makin banyak orang yang ingin menjual saham, maka saham tersebut bergerak turun.
Pergerakan harga saham selama jangka waktu tertentu umumnya membentuk suatu pola tertentu.
Baca Juga: Bagaimanakah Sistem Penentuan Harga Saham?