Pengertian Saham: Jenis, Manfaat, dan Risiko dalam Investasi Pasar Modal
Saham merupakan salah satu instrumen investasi paling populer di pasar modal. Dengan memiliki saham, seseorang secara tidak langsung menjadi pemilik sebagian dari perusahaan dan berhak atas keuntungan yang diperoleh perusahaan tersebut.
Bagi investor, saham bukan sekadar alat untuk mencari keuntungan jangka pendek, tetapi juga sarana untuk berpartisipasi dalam pertumbuhan ekonomi nasional.
Artikel ini akan menjelaskan secara lengkap pengertian saham, jenis-jenisnya, manfaat, serta risiko yang perlu dipahami sebelum berinvestasi.
Pengertian Saham
Saham adalah surat berharga yang menunjukkan kepemilikan seseorang atau badan terhadap suatu perusahaan. Pemegang saham memiliki hak atas sebagian kekayaan perusahaan sesuai dengan jumlah saham yang dimilikinya.
Menurut Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal, saham termasuk dalam kategori efek yang dapat diperjualbelikan di bursa efek.
Secara sederhana, ketika seseorang membeli saham, ia telah menanamkan modal pada perusahaan tersebut dan berhak atas:
- Dividen, yaitu bagian keuntungan yang dibagikan kepada pemegang saham.
- Capital gain, yaitu keuntungan dari selisih harga jual saham yang lebih tinggi dari harga beli.
Dengan demikian, saham berfungsi sebagai bukti kepemilikan dan sarana investasi yang memberikan potensi keuntungan sekaligus risiko.
Karakteristik Saham
-
Memiliki nilai nominal (par value).
Nilai yang tercantum pada lembar saham dan digunakan sebagai dasar pencatatan modal perusahaan. -
Dapat diperjualbelikan.
Saham dapat dibeli dan dijual di pasar modal, seperti Bursa Efek Indonesia (BEI). -
Memberikan hak suara.
Pemegang saham memiliki hak untuk ikut serta dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). -
Memberikan potensi keuntungan dan risiko.
Harga saham dapat naik (capital gain) maupun turun (capital loss) tergantung kondisi pasar. -
Tidak memiliki jaminan pengembalian.
Berbeda dengan deposito atau obligasi, saham tidak menjamin pengembalian modal atau bunga tetap.
Jenis-Jenis Saham
Saham dapat diklasifikasikan berdasarkan berbagai aspek, seperti hak kepemilikan, cara peralihan, dan kinerja di bursa.
1. Berdasarkan Hak Kepemilikan
a. Saham Biasa (Common Stock)
Memberikan hak suara dalam RUPS dan hak atas dividen, namun pemegangnya berada di urutan terakhir dalam pembagian aset jika perusahaan dilikuidasi.
b. Saham Preferen (Preferred Stock)
Memberikan prioritas dalam pembagian dividen dan aset, tetapi biasanya tidak memiliki hak suara dalam RUPS.
2. Berdasarkan Cara Peralihan
a. Saham Atas Nama (Registered Stock)
Diterbitkan atas nama pemilik dan pencatatannya dilakukan di buku perusahaan. Hanya bisa dialihkan melalui prosedur resmi.
b. Saham Atas Unjuk (Bearer Stock)
Tidak mencantumkan nama pemilik sehingga mudah diperjualbelikan. Saat ini, jenis ini jarang digunakan karena alasan keamanan dan regulasi.
3. Berdasarkan Kinerja di Pasar Modal
a. Blue Chip Stock
Saham perusahaan besar, stabil, dan memiliki reputasi tinggi serta dividen konsisten. Contoh: saham perbankan besar atau BUMN.
b. Growth Stock
Saham dari perusahaan yang memiliki potensi pertumbuhan tinggi meskipun belum memberikan dividen besar.
c. Speculative Stock
Saham perusahaan yang berisiko tinggi dengan potensi keuntungan besar, cocok bagi investor berpengalaman.
d. Defensive Stock
Saham yang relatif stabil meskipun kondisi ekonomi sedang menurun, misalnya perusahaan sektor kebutuhan pokok.
Manfaat Memiliki Saham
-
Potensi Keuntungan Tinggi.
Saham memberikan peluang memperoleh capital gain dan dividen dalam jangka panjang. -
Akses Kepemilikan Perusahaan.
Pemegang saham berhak ikut dalam pengambilan keputusan strategis perusahaan. -
Likuiditas Tinggi.
Saham mudah diperjualbelikan di pasar modal kapan saja selama jam perdagangan. -
Sarana Investasi Produktif.
Investasi saham mendorong perkembangan perusahaan dan perekonomian nasional. -
Diversifikasi Portofolio.
Saham dapat digabungkan dengan instrumen lain seperti obligasi dan reksa dana untuk mengurangi risiko investasi.
Risiko Investasi Saham
Setiap peluang keuntungan selalu disertai risiko. Dalam investasi saham, risiko yang perlu diperhatikan antara lain:
-
Fluktuasi Harga (Market Risk).
Harga saham bisa berubah drastis akibat faktor ekonomi, politik, atau psikologis pasar. -
Risiko Likuiditas.
Saham tertentu sulit dijual kembali karena permintaan rendah di pasar. -
Risiko Bisnis dan Kinerja Perusahaan.
Penurunan laba atau kegagalan bisnis perusahaan dapat menyebabkan harga saham jatuh. -
Risiko Inflasi.
Inflasi tinggi dapat menurunkan nilai riil keuntungan investasi. -
Risiko Sistemik.
Krisis ekonomi global atau kebijakan pemerintah dapat berdampak pada seluruh pasar saham.
Cara Berinvestasi Saham di Indonesia
- Membuka rekening efek di perusahaan sekuritas yang terdaftar di OJK dan BEI.
- Menyetor dana awal ke rekening efek.
- Melakukan analisis saham, baik secara fundamental maupun teknikal.
- Melakukan transaksi beli/jual saham melalui aplikasi online trading.
- Memantau portofolio investasi secara berkala.
Peran Saham dalam Perekonomian
Saham memiliki peran penting dalam memperkuat sistem keuangan dan perekonomian nasional:
- Sebagai sumber pendanaan bagi perusahaan.
Melalui penerbitan saham, perusahaan memperoleh modal untuk ekspansi usaha. - Sebagai sarana investasi masyarakat.
Masyarakat dapat menanamkan modal dan memperoleh imbal hasil dari pertumbuhan bisnis. - Sebagai indikator ekonomi.
Pergerakan indeks saham seperti IHSG (Indeks Harga Saham Gabungan) mencerminkan sentimen ekonomi nasional.
Kesimpulan
Saham adalah instrumen investasi yang merepresentasikan kepemilikan suatu perusahaan dan memberikan hak atas keuntungan serta risiko bisnisnya.
Melalui pasar saham, perusahaan mendapatkan modal untuk berkembang, sementara investor memiliki peluang memperoleh keuntungan dari pertumbuhan perusahaan.
Namun, karena saham memiliki potensi risiko tinggi, pemahaman dasar mengenai jenis, mekanisme, dan analisis saham sangat penting sebelum berinvestasi.
Investasi saham yang dilakukan secara cerdas, terukur, dan disiplin dapat menjadi salah satu cara terbaik untuk membangun kekayaan jangka panjang.