-->

Perkembangan Bursa Efek

Bursa Efek terus berkembang seiring dengan bertambahnya usia, dan keadaanpun semakin menunjukkan bahwa efek semain banyak peminatnya. Ramainya tanggapan publik dan selalu bertambahnya perusahaan yang Go Public adalah wujud dari kemajuan Bursa Efek. Perkembangan Bursa Efek yang terjadi kini adalah berkat perjuangan dari BAPEPAM, perusahaan yang memasyarakatkan sahamnya, Pemerintah, Lembaga Penunjang, dan masyarakat yang turut meramaikan perdagangan saham dan turut berpartisipasi menginvestasikan kelebihan dananya.

Dibandingkan dengan situasi bursa efek pada sekitar 10 tahun yang lalu, keadaan saat ini memang telah jauh berbeda. Perkembangan yang terjadi cukup pesat dan diluar dugaan. Tetapi bukan berarti bursa efek berjalan terus dengan mulus tanpa rintangan. Banyak hal yang terjadi yang mewarnai pasang-surut kehidupan bursa efek di Indonesia. Jika keadaan sosial, politik atau ekonomi bangsa kita sedang terganggu dan tidak stabil, tentu saja kondisi bursa efek amat terpengaruh.

Baca Juga: Sejarah dan Perkembangan Pasar Modal

Bangsa Indonesia sedang membangun, jelas bahwa berbagai tantangan untuk membenahi kondisi masyarakat akan turut membawa dampak terhadap pasar uang. Dahulu situasi intern di bursa-bursa di Indonesia dinilai masih sangat lemah, kapitalisasi bursa-bursa di negara kita termasuk kecil karena terbatasnya mobilisasi dana domestik yang dilakukan Manajer investasi. Ini jika diukur dari perbandingannya dengan bursa-bursa lain di kawasan Asia Pasifik. Kondisi demikian terjadi akibat sistem kerja yang kurang mendukung, juga tujuan belum jelas terlebih dukungan publik sendiri yang kelihatan masih setengahsetengah akibat informasi yang tidak akurat dan pengetahuan tentang bursa efek belum memasyarakat. Semua itu akhirnya terus dibenahi sehingga terciptalah bursa efek dengan perkembangan yang pesat. Di masa perjalanan pesatnya pasar saham, terkadang diwarnai oleh keadaan Bullish dan Bearish.


Kondisi Bursa disebut Bullish yaitu indeks harga saham naik terus dalam jangka waktu tertentu, dan ini dapat timbul seiring dengan situasi perekonomian yang sehat, pendapatan meningkat, industri dan perdagangan tumbuh dengan baik. Sedangkan kondisi bursa disebut Bearish jika indeks harga saham terus menerus mengalami penurunan. Semua ini juga akibat dari situasi perekonomian yang lesu dan kebijakan moneter yang mengakibatkan adanya krisis moneter, peredaran uang menjadi tersendat-sendat.

a. Bursa Efek Indonesia

Didirikan pada tanggal 13 Juli 1992, Bursa Efek Jakarta merupakan hasil swastanisasi Bursa efek yang sebelumnya dikelola oleh BAPEPAM. Sekarang namanya dikenal dengan Bursa Efek Indonesia.


Tugas dan Fungsi

Menyelenggarakan dan menyediakan sistem dan sarana untuk mempertemukan penawaran jual dan beli Efek Pihak-pihak lain dengan tujuan memperdagangkan Efek diantara mereka.

Keanggotaan

Anggota Bursa Efek Indonesia adalah Perantara Pedagang Efek yang telah mendapat izin usaha dari BAPEPAM dan telah menjadi pemegang saham PT Bursa Efek Indonesia.

Sistem Perdagangan

Perdagangan di Bursa Efek Indonesia saat ini menggunakan sistem perdagangan dengan menggunakan komputer yang dikenal dengan Jakarta Automated Trading System (JATS).

Baca Juga:

b. Bursa Efek Surabaya

Didirikan 16 Juni 1989, Bursa Efek Surabaya merupakan Bursa Efek swasta pertama di Indonesia yang berkedudukan di Surabaya dan sejak tahun 1995 Bursa Paralel Indonesia menggabungkan diri dengan Bursa Efek Surabaya dengan nama PT. Bursa Efek Surabaya.

Tugas dan fungsi

Menyelenggarakan dan menyediakan sistem dan sarana untuk mempertemukan penawaran jual dan beli Efek Pihak-pihak lain dengan tujuan memperdagangkan Efek diantara mereka.

Keanggotaan

Anggota Bursa Efek Surabaya adalah Perantara Pedagang Efek yang telah mendapat izin usaha dari BAPEPAM dan telah menjadi pemegang saham PT Bursa Efek Surabaya.

Sistem Perdagangan

Perdagangan di Bursa Efek Surabaya menggunakan New Eldistra (New Electronic Long Distance Trading).

Click to comment