Secara umum terdapat 16 model bisnis e-commerce, yaitu:
- Penjualan online (langsung tanpa melalui perantara).
- Sistem tender (reverse auction) elektronik: suatu model dimana seorang pembeli meminta kandidat penjual untuk mengajukan penawaran harga; pemenangnya yang mengajukan harga terendah.
- Lelang dengan harga beli “name your own price”: suatu model dimana pembeli menentukan harga yang mampu dibayar dan mengundang para penjual yang dapat menjual dengan harga tersebut.
- Affiliate marketing: suatu perjanjian dimana rekanan pemasaran (perusahaan, organisasi, atau bahkan perorangan) mengacu konsumen ke situs Web penjual
- Viral marketing: yaitu pemasaran dari “mulut ke mulut” dimana konsumen menganjurkan suatu produk atau jasa perusahaan kepada teman-temannya atau orang lain.
- Group purchasing: pembelian dalam skala besar yang memungkinkan sekelompok pembeli mendapatkan potongan harga.
- Lelang online.
- Personalisasi (kustomisasi) produk atau jasa; menciptakan produk atau jasa sesuai dengan spesifikasi yang diminta pembeli.
- Pasar elektronik (e-market) dan exchange.
- Integrator rantai pertambahan nilai (value chain integrator).
- Penyedia layanan Value Chain Integrator.
- Broker informasi (brokerage).
- Pertukaran barang (barter).
- Keanggotaan (membership).
- Fasilitator rantai pasokan (supply chain).
- Model bisnis dapat berdiri sendiri atau kombinasi dari beberapa model atau kombinasi dengan model bisnis tradisional