-->

Apa yang dimaksud dengan Laba atau Profit?

Menurut Sartono (2001:122) menyatakan bahwa: laba atau profitabilitas ialah kemampuan perusahaan memperoleh laba dalam hubungannya dengan penjualan, total aktiva maupun modal sendiri.

Profitabilitas adalah selisih antara pendapatan yang lebih besar atas pengeluaran. Suatu perusahaan yang secara konsisten menghasilkan laba dapat terus berbisnis, tumbuh dan meningkatkan kesejahteraan atau meningkatkan nilai perusahaan. Kenaikan nilai perusahaan diindikasikan oleh ukuran-ukuran kenaikan harga saham perusahaan dan pertambahan akun modal dan surplus di dalam neraca perusahaan. Sebaliknya, perusahaan yang terus mengalami kerugian akhirnya akan hilang dari dunia bisnis (Fikri, 2009:17).

Selanjutnya Fikri (2009:17) menyatakan walaupun profitabilitas dapat diperoleh dan diukur dalam jangka waktu yang pendek, perusahaan penjamin biasanya berusaha untuk mendapatkan profitabilitas jangka panjang. Profitabilitas jangka panjang memungkinkan perusahaan penjamin untuk :
  1. Menyediakan dana untuk investasi
  2. Membayar dividen polis atau participating policy
  3. Membayar dividen tunai kepada para pemegang saham dan meningkatkan daya tarik saham perusahaan kepada para investor
  4. Membuat pemeringkatan yang bermutu tinggi dari lembaga pemeringkat penjamin
  5. Menyedaikan dana untuk mengembangkan produk, lini produk dan jalur distribusi
  6. Menyediakan dana untuk ekspansi dan akuisisi
Menurut Soemarso (2004:245) laba adalah selisih lebih pendapatan atas beban sehubungan dengan usaha untuk memperoleh pendapatan tersebut selama periode tertentu. Dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan laba sejauh mana suatu perusahaan memperoleh pendapatan dari kegiatan penjualan sebagai selisih dari keseluruhan usaha yang didalam usaha itu terdapat biaya yang dikeluarkan untuk proses penjualan selama periode tertentu.

Pengertian laba menurut Baridwan (2004 : 29) adalah kenaikan modal (aktiva bersih) yang berasal dari transaksi sampingan atau transaksi yang jarang terjadi dari badan usaha dan dari semua transaksi atau kejadian lain yang mempengaruhi badan usaha selama satu periode kecuali yang termasuk dari pendapatan (revenue) atau investasi oleh pemilik.

Sedangkan menurut Henry Simamora (2002 : 45) laba adalah perbandingan antara pendapatan dengan beban jikalau pendapatan melebihi beban maka hasilnya adalah laba bersih.

Faktor-faktor yang mempengaruhi laba menurut Mulyadi (2001 : 513), yaitu:

a. Biaya
Biaya yang timbul dari perolehan atau mengolah suatu produk atau jasa akan mempengaruhi harga jual produk yang bersangkutan.

b. Harga Jual
Harga jual produk atau jasa akan mempengaruhi besarnya volume penjualan produk atau jasa yang bersangkutan.

c. Volume Penjualan Dan Produksi
Besarnya volume penjualan berpengaruh terhadap volume produksi produk atau jasa tersebut, selanjutnya volume produksi akan mempengaruhi besar kecilnya biaya produksi.

Sedangkan menurut Harahap (2002:233) menyatakan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi laba adalah:

a. Perubahan dalam Prinsip Akuntansi
Adalah perubahan yang diterima umum dengan prinsip lain juga diterima umum yang lebih baik, misalnya menggunakan metode penyusutan Straight Line yang sebelumnya Declining Balance, FIFO, LIFO dan sebagainya.

b. Perubahan Dalam Taksiran
Adalah merubah taksiran dari yang ditetapkan setelah taksiran tersebut tidak sesuai denagn apa yang kita taksir. Contohnya taksiran umum, taksiran deposit, barang tambang dan lain-lain.

c. Perubahan Dalam Pelaporan Entity
Adalah perubahan yang terjadi sebagai akibat dari perubahan yang materiil yang terjadi dalam Entity yang sebelumnya dilaporkan melaui laporan keuangan. Misalnya anak perusahaan yang sebelumnya dilaporkan mengalami perubahan penting dibanding dengan keadaan sebelumnya.

Faktor-faktor yang mempengaruhi laba atau profitabilitas menurut Riyanto, Bambang (2007:37) adalah tinggi rendahnya earning power dipengaruhi oleh:

a. Profit margin
Yaitu perbandingan antara net operating income atau laba bersih usaha dibandingkan dengan net sales atau penjualan bersih dan dinyatakan dalam prosentase (%).

b. Turner of operating asset
Yaitu dengan jalan membandingkan antara net sales atau penjualan bersih dengan operating asset atau modal usaha.

Sehingga besarnya profitabilitas ekonomi dapat diketahui dengan mengalihkan profit margin dengan turnorver of operating asset. Usaha untuk memperbesar profitabilitas merupakan harapan bagi manajer perusahaan, oleh karena itu untuk mempertinggi profitabilitas perlu diketahui berbagai faktor-faktor yang menentukan tinggi rendahnya profitabilitas. Cara untuk meningkatkan profitabilitas menurut Bambang Riyanto (2007:37-41) yaitu:

a. Menaikan profit margin
  1. Dengan menambah biaya usaha sampai tingkat tertentu diusahakan tercapainya tambahan sales yang lebih besar daripada tambahan operating expense.
  2. Dengan mengurangi pendapatan dari sales sampai tingkat tertentu atau mengurangi usaha relatif lebih besar dari berkurangnya pendapatan dari sales.
b. Menaikan atau mempertinggi turnorver of operating asset
  1. Dengan menambah modal usaha.
  2. Dengan mengurangi sales sampai tingkat tertentu diusahakan penurunan operating asset sebesar-besarnya.

Click to comment