Kemampuan manajerial mungkin merupakan alasan bagi kegagalan usaha kecil baru. Walaupun ketidakmampuan manajerial bisa ditunjukkan dalam berbagai cara, kekurangan yang paling besar mungkin disebabkan kurangnya pengalaman lini produk, kurangnya pengalaman manajerial dan pengalaman yang tidak seimbang.
Pengalaman yang tidak seimbang menunjukkan latar belakang yang tidak memadai di dalam pemasaran (termasuk penjualan), keuangan pembelian, dan produksi untuk kasus pemilik individu atau mitra kerja sama yang membentuk tim manajemen.
Terlalu sering calon wirausahawan melakukan start yang salah karena kurangnya pengalaman, dan diperburuk dengan kurangnya obyektivitas. Banyak kegagalan karena kekurangan tersebut bisa dihindari dengan studi dan perencanaan sebelum produk atau jasa diterima untuk dikembangkan dan dipasarkan.
Tidak ada produk yang bisa mendatangkan laba dengan seketika, maupun mempertahankan keberhasilan untuk waktu yang lama. Manajer tidak hanya harus memproyeksikan daur hidup dari produk baru, tetapi mereka harus mengetahui bahwa pengenalan produk baru pada saat yang tepat sangat penting bagi keberhasilannya.
Hal yang sering diabaikan dalam pengenalan produk baru adalah biaya peralatan khusus atau pelatihan personalia sebelum menjalankan pekerjaannya. Misalnya bisnis usaha rumah tangga pembersihan karpet harus menganggarkan dana untuk pelatihan personalia untuk menangani pekerjaan tersebut. Perusahaan hak guna paten (franchising) seperti McDonald telah belajar kesuksesan mereka melalui pelatihan waralaba baru dalam hal keterampilan bisnis dan praktek bisnis yang sebelum dimulainya usaha tersebut.
Persiapan yang tidak memadai untuk memenuhi pengembangan produk atau jasa baru bisa dihindari melalui studi dan penelitian yang mendalam terhadap masalah-masalah mendasar dan menganggarkan dana cadangan untuk menangani masalah-masalah yang mungkin muncul.
Diferensiasi produk yang berasal dari keaslian desain dan kinerja yang lebih baik adalah cara terbaik untuk menjamin kesadaran adanya perbedaan antara produk tersebut dengan produk pesaing. Penentuan harga kurang menjadi masalah ketika konsumen melihat bahwa produk tersebut memang lebih baik dibanding produk sejenis lainnya.
Kekuatan konsumerisme telah menjadi semakin kuat akhir-akhir ini. Kebutuhan bagi lingkungan kerja yang lebih aman bagi mereka-mereka yang bekerja di dalamnya merupakan sasaran dari sanksi hukum yang tidak bisa diatasi. Produk dan jasa harus aman dan bisa diandalkan. Peralatan listrik harus tahan terhadap guncangan, boneka mainan tidak boleh membahayakan, produk makanan harus memenuhi standar kesehatan tentang keamanan dan higienis. Aspek perlindungan hukum termasuk hak cipta, merek dagang, hak paten, dan lainlain merupakan isu-isu yang harus dimengerti oleh usaha baru.
Pengalaman yang tidak seimbang menunjukkan latar belakang yang tidak memadai di dalam pemasaran (termasuk penjualan), keuangan pembelian, dan produksi untuk kasus pemilik individu atau mitra kerja sama yang membentuk tim manajemen.
Terlalu sering calon wirausahawan melakukan start yang salah karena kurangnya pengalaman, dan diperburuk dengan kurangnya obyektivitas. Banyak kegagalan karena kekurangan tersebut bisa dihindari dengan studi dan perencanaan sebelum produk atau jasa diterima untuk dikembangkan dan dipasarkan.
Kurangnya Obyektivitas
Kesalahan yang sering nampak dari seorang wirausahawan baru adalah kurangnya obyektivitas. Orang-orang yang terlatih secara teknis dan insinyur sering hanya melihat pada gagasan mengenai produk atau jasa baru mereka sendiri tanpa menyadari perlunya perancangan atau proyeksi dalam kerja profesional mereka, riset kelayakan pemasaran, dan sudut padang bisnis.Kurangnya Kedekatan dengan Pasar
Seperti telah kita ketahui, banyak para pemula usaha baru tidak menghargai arti penting dari pendekatan pemasaran di dalam meletakkan dasar bagi ventura baru mereka. Mereka menunjukkan wawasan manajerial yang sempit. Ketika mereka terkena wabah ini, para manajer cenderung menganggap perusahaan mereka hanya terlibat dengan produksi suatu produk dan bukannya sebagai aktivitas untuk memenuhi keinginan konsumen. Sebagai akibatnya, mereka tidak mengetahui pasar dan tidak memiliki dasar untuk menilai penerimaan potensial bagi produk dan jasa yang mereka tawarkan di pasar. Mereka juga tidak mengerti daur hidup yang harus dipertimbangkan untuk memperkenalkan produk atau jasa baru.Tidak ada produk yang bisa mendatangkan laba dengan seketika, maupun mempertahankan keberhasilan untuk waktu yang lama. Manajer tidak hanya harus memproyeksikan daur hidup dari produk baru, tetapi mereka harus mengetahui bahwa pengenalan produk baru pada saat yang tepat sangat penting bagi keberhasilannya.
Pemahaman Kebutuhan Teknis yang Tidak Memadai
Yang harus dihindari di dalam pemilihan ventura baru adalah kurangnya pengertian kebutuhan teknis yang diperlukan untuk membuat produk berfungsi seperti yang diharapkan, atau untuk menghasilkan produk itu sendiri. Pengembangan produk baru sering melibatkan pemanfaatan teknik baru. Kegagalan untuk mengetahui kesulitan teknis yg harus diatasi dalam pengembangan produk akan menyebabkan tertundanya pendirian usaha baru.Diabaikannya Kebutuhan Finansial
Kesulitan umum dalam pengembangan produk baru adalah perkiraan yang terlalu optimis mengenai dana untuk menyelesaikan produk. Adakalanya ventura baru terlalu naif, mengabaikan biaya-biaya, dan juga sering menjadi korban peneilitian dan pengembangan yang tidak memadai. Inovator dan penemu seringkali mengabaikan biaya pengembangan dengan marjin dengan besar. Adakalanya perkiraan biaya kurang dari separuh dari apa yang diperlukan oleh suatu proyek. Sebuah perusahaan yang terlibat dalam pengembangan hak paten secara otomatis melipat gandakan angagran yang diusulkan pada penilaian awalnya.Hal yang sering diabaikan dalam pengenalan produk baru adalah biaya peralatan khusus atau pelatihan personalia sebelum menjalankan pekerjaannya. Misalnya bisnis usaha rumah tangga pembersihan karpet harus menganggarkan dana untuk pelatihan personalia untuk menangani pekerjaan tersebut. Perusahaan hak guna paten (franchising) seperti McDonald telah belajar kesuksesan mereka melalui pelatihan waralaba baru dalam hal keterampilan bisnis dan praktek bisnis yang sebelum dimulainya usaha tersebut.
Persiapan yang tidak memadai untuk memenuhi pengembangan produk atau jasa baru bisa dihindari melalui studi dan penelitian yang mendalam terhadap masalah-masalah mendasar dan menganggarkan dana cadangan untuk menangani masalah-masalah yang mungkin muncul.
Kurangnya Diferensiasi Produk
Agar bisa menjadi dasar bagi usaha baru maka produk harus mempunyai keuntungan karakteristik dan keaslian yang khusus dalam hal konsep dan desain yang bisa menarik konsumen untuk membelinya. Produk tersebut harus memberikan kinerja yang lebih baik sekurang-kurangnya dibandingkan produk yang sama.Diferensiasi produk yang berasal dari keaslian desain dan kinerja yang lebih baik adalah cara terbaik untuk menjamin kesadaran adanya perbedaan antara produk tersebut dengan produk pesaing. Penentuan harga kurang menjadi masalah ketika konsumen melihat bahwa produk tersebut memang lebih baik dibanding produk sejenis lainnya.
Pemahaman terhadap Masalah-masalah Hukum yang Tidak Memadai
Dunia bisnis merupakan sasaran dari banyak persyaratan-persyaratan hukum dan perangkat hukum bisa memberikan perlindungan terhadap adanya pelanggaran bisnis. Perusahaan harus memahami keduanya.Kekuatan konsumerisme telah menjadi semakin kuat akhir-akhir ini. Kebutuhan bagi lingkungan kerja yang lebih aman bagi mereka-mereka yang bekerja di dalamnya merupakan sasaran dari sanksi hukum yang tidak bisa diatasi. Produk dan jasa harus aman dan bisa diandalkan. Peralatan listrik harus tahan terhadap guncangan, boneka mainan tidak boleh membahayakan, produk makanan harus memenuhi standar kesehatan tentang keamanan dan higienis. Aspek perlindungan hukum termasuk hak cipta, merek dagang, hak paten, dan lainlain merupakan isu-isu yang harus dimengerti oleh usaha baru.