Obligasi merupakan surat pengakuan hutang berjangka panjang yang dikeluarkan oleh perusahaan atau pemerintah. Pihak yang mengeluarkan obligasi tersebut berarti mempunyai hutang kepada pihak yang membelinya.
Sebaliknya pihak yang membeli obligasi tersebut disebut sebagai investor (dalam hal ini bertindak sebagai kreditur) bagi pihak yang mengeluarkannya. Obligasi ini memiliki nilai nominal, tingkat bunga tertentu dan umur atau masa berlaku (jangka waktu) tertentu.
Misalnya suatu obligasi memiliki nilai nominal Rp. 25.000 per lembar, dengan bunga obligasi 20% dan berumur 20 tahun. Investor yang membeli obligasi mempunyai tujuan utama untuk memperoleh return (hasil) atau yield yang diharapkan akan diterima di masa yang akan datang.
Oleh karena itu penilaian obligasi ini berhubungan dengan bagaimana mengharapkan rate of return atas obligasi tersebut di masa yang akan datang.
Sebelum melakukan penilaian obligasi, ada beberapa hal yang perlu diketahui mengenai istilah-istilah yang ada pada obligasi seperti:
Kedua pendekatan tersebut akan dipaparkan di sub bab berikutnya sehingga akan diperoleh gambaran yang lebih jelas.
Sebaliknya pihak yang membeli obligasi tersebut disebut sebagai investor (dalam hal ini bertindak sebagai kreditur) bagi pihak yang mengeluarkannya. Obligasi ini memiliki nilai nominal, tingkat bunga tertentu dan umur atau masa berlaku (jangka waktu) tertentu.
Misalnya suatu obligasi memiliki nilai nominal Rp. 25.000 per lembar, dengan bunga obligasi 20% dan berumur 20 tahun. Investor yang membeli obligasi mempunyai tujuan utama untuk memperoleh return (hasil) atau yield yang diharapkan akan diterima di masa yang akan datang.
Oleh karena itu penilaian obligasi ini berhubungan dengan bagaimana mengharapkan rate of return atas obligasi tersebut di masa yang akan datang.
Sebelum melakukan penilaian obligasi, ada beberapa hal yang perlu diketahui mengenai istilah-istilah yang ada pada obligasi seperti:
- Par value, adalah nilai nominal obligasi. Par value juga berlaku untuk nilai nominal saham. Par value dalam obligasi ini menunjukkan jumlah uang yang dipinjam oleh perusahaan dan yang akan dibayar kembali pada hari jatuh tempo di masa yang akan datang.
- Maturity date, merupakan tanggal jatuh tempo obligasi. Pada tanggal jatuh tempo ini akan dibayar kembali oleh perusahaan yang mengeluarkan obligasi sebesar nilai nominalnya (par value) kepada para pemegang obligasi (investor). Umur obligasi sampai jatuh tempo sering disebut sebagai original maturity.
- Call provision, merupakan provisi yang harus dibayar oleh pemegang obligasi apabila yang bersangkutan memiliki obligasi tersebut tidak sampai jatuh temponya.
- Coupon interest rates, merupakan tingkat bunga yang dikenakan pada obligasi. Perusahaan yang mengeluarkan obligasi tersebut akan memberikan bunga sebesar tingkat bunga tertera pada kupon yang dibagikan kepada para pemegang obligasi. Kupon ini biasanya dinyatakan dalam prosentase tertentu dari nilai nominalnya. Kupon pembayarannya disebut coupon payment.
- Yield to maturity, adalah pendapatan (return) yang diharapkan dapat diperoleh oleh pemegang obligasi jika obligasi tersebut dimiliki sampai pada saat jatuh tempo.
- Yield to call, merupakan tingkat penghasilan (return) yang diharapkan dapat diperoleh oleh pemegang obligasi jika obligasi tersebut dimiliki tidak sampai jatuh tempo.
- Discount bond, adalah diskon (potongan nilai) obligasi jika suatu obligasi dijual di bawah harga nominal (par value). Hal ini bisa terjadi di pasar (misalnya tingkat bunga yang terjadi di perbankan).
- Premium bond, merupakan kelebihan nilai obligasi karena harga obligasi yang dijual di atas harga nominalnya. Hal ini terjadi jika tingkat bunga obligasi lebih tinggi dari tingkat bunga yang terjadi di pasar.
Kedua pendekatan tersebut akan dipaparkan di sub bab berikutnya sehingga akan diperoleh gambaran yang lebih jelas.