Ada beberapa alat analisa atau metode dalam Penentuan Investasi Awal Suatu Proyek. Metode yang sering digunakan antara lain:
Dengan metode ini pertama yang harus dilakukan adalah menghitung present value (PV) dari penerimaan dengan tingkat discount rate tertentu, kemudian dibandingkan dengan present value dari investasi.
Keputusan dari penilaian dengan metode ini bila selisih antara PV dari cash flow lebih besar berarti nilai NPV bernilai positif, artinya investasi yang dijalankan layak, dan sebaliknya apabila selisih PV dari cash flow lebih kecil dibanding dengan PV investasi, maka investasi dipandang tidak layak.
Dengan demikian payback period dari suatu investasi dapat diperoleh kembali seluruhnya.
Apabila proceeds setiap tahunnya sama jumlahnya, maka payback period dari suatu investasi dapat dihitung dengan cara membagi jumlah investasi dengan proceeds tahunan.
Apabila tiga metode lainnya yaitu payback period, NPV, dan internal rate of return mendasarkan diri pada proceeds atau “cash flows”, maka metode average rate of return ini mendasarkan diri pada keuntungan yang dilaporkan dalam buku (reported accounting income).
Pengertian “internal rate of return” itu sendiri dapat didefinisikan sebagai tingkat bunga yang akan menjadikan jumlah nilai sekarang dari proceeds yang diharapkan akan diterima (PV of future proceeds) sama dengan jumlah nilai sekarang dari pengeluaran modal (PV of capital outlays). Pada dasarnya “internal rate of return” harus dicari dengan cara “trial and error” dengan cara coba-coba.
Keputusan investasi yang dilakukan perusahaan akan menentukan apakah suatu investasi layak dilaksanakan oleh perusahaan atau tidak.
Pengambilan keputusan tersebut mempertimbangkan aliran kas keluar (cash outflow) yang akan dikeluarkan perusahaan dan aliran kas masuk (cash inflow) yang akan diperolehnya berkaitan dengan investasi yang diambil.
Ada 3 macam aliran kas yang terjadi dalam investasi yaitu intial cash flow, operational cash flow, dan terminal cash flow.
Cash flow ini misalnya harga perolehan pembelian tanah, pembangunan pabrik, pembelian mesin, perbaikan mesin, dan investasi aktiva tetap lainnya.
Jika kita melakukan investasi pembelian mesin pabrik maka yang termasuk capital outlays atau cash outflow antara lain harga pembelian mesin, biaya pasang, biaya percobaan, biaya balik nama (jika ada), dan biaya lain yang harus dikeluarkan mesin tersebut sampai mesin tersebut siap dioperasikan.
a. Metode Net Present Value
“Net present value (NPV)” adalah selisih antara nilai sekarang dari cash flow dengan nilai sekarang dari investasi.Dengan metode ini pertama yang harus dilakukan adalah menghitung present value (PV) dari penerimaan dengan tingkat discount rate tertentu, kemudian dibandingkan dengan present value dari investasi.
Keputusan dari penilaian dengan metode ini bila selisih antara PV dari cash flow lebih besar berarti nilai NPV bernilai positif, artinya investasi yang dijalankan layak, dan sebaliknya apabila selisih PV dari cash flow lebih kecil dibanding dengan PV investasi, maka investasi dipandang tidak layak.
b. Metode Payback Period
“Payback period” adalah suatu periode yang diperlukan untuk dapat menutup kembali pengeluaran investasi dengan menggunakan “proceeds” atau aliran kas neto (net cash flows).Dengan demikian payback period dari suatu investasi dapat diperoleh kembali seluruhnya.
Apabila proceeds setiap tahunnya sama jumlahnya, maka payback period dari suatu investasi dapat dihitung dengan cara membagi jumlah investasi dengan proceeds tahunan.
c. Metode Profitability Index
Metode profitability index sering juga disebut dengan cost benefit analysis method adalah metode yang menghitung perbandingan antara present value dari penerimaan dengan present value dari investasi. Bila profitability index lebih besar dari 1 maka proyek investasi layak untuk dijalankan.d. Metode Average Rate of Return
Metode “average rate of return” atau sering juga disebut “accounting rate of return” menunjukkan persentase keuntungan neto sesudah pajak dihitung dari “average investment” atau “initial investment”.Apabila tiga metode lainnya yaitu payback period, NPV, dan internal rate of return mendasarkan diri pada proceeds atau “cash flows”, maka metode average rate of return ini mendasarkan diri pada keuntungan yang dilaporkan dalam buku (reported accounting income).
e. Metode Internal Rate of Return
Metode penilaian usul-usul investasi lain yang menggunakan “discounted cash flow” ialah apa yang disebut metode “internal rate of return”.Pengertian “internal rate of return” itu sendiri dapat didefinisikan sebagai tingkat bunga yang akan menjadikan jumlah nilai sekarang dari proceeds yang diharapkan akan diterima (PV of future proceeds) sama dengan jumlah nilai sekarang dari pengeluaran modal (PV of capital outlays). Pada dasarnya “internal rate of return” harus dicari dengan cara “trial and error” dengan cara coba-coba.
Keputusan investasi yang dilakukan perusahaan akan menentukan apakah suatu investasi layak dilaksanakan oleh perusahaan atau tidak.
Pengambilan keputusan tersebut mempertimbangkan aliran kas keluar (cash outflow) yang akan dikeluarkan perusahaan dan aliran kas masuk (cash inflow) yang akan diperolehnya berkaitan dengan investasi yang diambil.
Ada 3 macam aliran kas yang terjadi dalam investasi yaitu intial cash flow, operational cash flow, dan terminal cash flow.
Aliran kas permulaan (initial cash flow)
Aliran kas permulaan (initial cash flow) merupakan aliran kas yang berhubungan dengan pengeluaran kas pertama kali untuk keperluan suatu investasi.Cash flow ini misalnya harga perolehan pembelian tanah, pembangunan pabrik, pembelian mesin, perbaikan mesin, dan investasi aktiva tetap lainnya.
Jika kita melakukan investasi pembelian mesin pabrik maka yang termasuk capital outlays atau cash outflow antara lain harga pembelian mesin, biaya pasang, biaya percobaan, biaya balik nama (jika ada), dan biaya lain yang harus dikeluarkan mesin tersebut sampai mesin tersebut siap dioperasikan.