Aliran kas operasional (operational cash flow) merupakan aliran kas yang terjadi selama umur investasi. Operational cash flow ini berasal dari pendapatan yang diperoleh dikurangi dengan biaya-biaya yang dikeluarkan perusahaan.
Aliran kas operasi sering disebut cash inflow (aliran kas masuk) yang nantinya akan dibandingkan dengan cash outflow untuk menutup investasi. Operational cash flow (cash inflow) ini biasanya diterima setiap tahun selama umur ekonomis investasi yang berupa aliran kas masuk bersih (disebut proceeds).
Besarnya proceeds terdiri dari 2 sumber yaitu berupa laba setelah pajak atau earning after tax (EAT) ditambah depresiasi. Mengapa depresiasi merupakan sumber kas masuk (cash inflow), padahal depresiasi merupakan biaya yang akan mengurangi laba.
Biaya depresiasi merupakan biaya yang digunakan untuk mengurangi nilai suatu aktiva tetap. Pada saat terjadi biaya depresiasi tersebut, perusahaan tidak mengeluarkan biaya yang berbentuk kas walaupun di laporan laba rugi besarnya depresiasi tersebut menambah biaya operasi.
Karena depresiasi di satu sisi menambah biaya padahal di sisi lain sebenarnya tidak mengeluarkan uang kas maka sebenarnya ada kas yang terkumpul dan diperlakukan sebagai kas masuk sebesar biaya depresiasi tersebut selama umur aktiva.
Dana yang terkumpul tersebut nantinya akan digunakan untuk membeli aktiva kembali apabila aktiva yang didepresiasi tersebut telah habis umur ekonomisnya.
Dana yang digunakan untuk investasi aktiva tetap dapat berasal dari modal sendiri dan atau modal asing (hutang).
Perbedaan sumber modal yang digunakan untuk investasi tersebut mempengaruhi perhitungan proceeds (aliran kas masuk) investasi yang bersangkutan. Perhitungan proceeds dari kedua sumber modal tersebut adalah sebagai berikut:
Perhitungan besarnya proceeds bila investasi menggunakan modal sendiri
Proceeds = Laba Bersih Setelah Pajak + Depresiasi
Perhitungan proceeds bila investasi menggunakan modal sendiri dan hutang
Proceeds = Laba Bersih Setelah Pajak + Depresiasi + Bunga (1 - Pajak)
Aliran kas operasi sering disebut cash inflow (aliran kas masuk) yang nantinya akan dibandingkan dengan cash outflow untuk menutup investasi. Operational cash flow (cash inflow) ini biasanya diterima setiap tahun selama umur ekonomis investasi yang berupa aliran kas masuk bersih (disebut proceeds).
Besarnya proceeds terdiri dari 2 sumber yaitu berupa laba setelah pajak atau earning after tax (EAT) ditambah depresiasi. Mengapa depresiasi merupakan sumber kas masuk (cash inflow), padahal depresiasi merupakan biaya yang akan mengurangi laba.
Biaya depresiasi merupakan biaya yang digunakan untuk mengurangi nilai suatu aktiva tetap. Pada saat terjadi biaya depresiasi tersebut, perusahaan tidak mengeluarkan biaya yang berbentuk kas walaupun di laporan laba rugi besarnya depresiasi tersebut menambah biaya operasi.
Karena depresiasi di satu sisi menambah biaya padahal di sisi lain sebenarnya tidak mengeluarkan uang kas maka sebenarnya ada kas yang terkumpul dan diperlakukan sebagai kas masuk sebesar biaya depresiasi tersebut selama umur aktiva.
Dana yang terkumpul tersebut nantinya akan digunakan untuk membeli aktiva kembali apabila aktiva yang didepresiasi tersebut telah habis umur ekonomisnya.
Dana yang digunakan untuk investasi aktiva tetap dapat berasal dari modal sendiri dan atau modal asing (hutang).
Perbedaan sumber modal yang digunakan untuk investasi tersebut mempengaruhi perhitungan proceeds (aliran kas masuk) investasi yang bersangkutan. Perhitungan proceeds dari kedua sumber modal tersebut adalah sebagai berikut:
Perhitungan besarnya proceeds bila investasi menggunakan modal sendiri
Proceeds = Laba Bersih Setelah Pajak + Depresiasi
Perhitungan proceeds bila investasi menggunakan modal sendiri dan hutang
Proceeds = Laba Bersih Setelah Pajak + Depresiasi + Bunga (1 - Pajak)