-->

Analisis Aliran Dana dalam Pengertian Kas

Aliran dana dalam pengertian kas merupakan aliran kas masuk (sumber dana) dan aliran kas keluar (penggunaan dana) yang langsung mempengaruhi besarnya kas yang berasal dari laporan neraca dan laba-rugi.

Aliran kas tersebut dapat kita cermati dari perubahan-perubahan yang terjadi pada laporan neraca dan laba-rugi. Untuk itu, kita perlu meneliti laporan neraca dan laba-rugi yang diperbandingkan mengenai unsur (pos) mana saja yang memperbesar kas dan unsur mana yang memperkecil kas.

A. Unsur-unsur yang Memperbesar Kas

Unsur-unsur dari laporan neraca dan laporan laba-rugi yang memperbesar kas merupakan aliran kas masuk yang menyebabkan kas perusahaan bertambah. Unsur-unsur tersebut meliputi:

1. Berkurangnya unsur-unsur aktiva lancar selain kas

Aktiva lancar meliputi kas, efek, piutang dan persediaan. Apabila unsur-unsur aktiva lancar tersebut (selain kas) berkurang, maka akan menambah jumlah kas.

Sebagai contoh, piutang mula-mula (tahun 20A) sebesar Rp. 100.000 dan tahun 20B berkurang menjadi Rp. 75.000. Ini berarti ada debitur membayar hutangnya kepada kita sebesar Rp. 25.000. Dari transaksi tersebut berarti piutang kita berkurang Rp. 25.000 dan kas kita bertambah sebesar Rp. 25.000. Dengan demikian berkurangnya piutang merupakan sumber dana.

2. Berkurangnya aktiva tetap

Aktiva tetap yang berkurang dapat disebabkan karena ada penjualan aktiva tetap atau berkurang karena adanya penyusutan (depresiasi). Berkurangnya aktiva tetap karena penjualan akan menghasilkan uang kas. Sehingga berkurangnya aktiva tetap tersebut merupakan unsur yang memperbesar kas.

Berkurangnya aktiva tetap karena depresiasi juga merupakan unsur yang memperbesar kas. Sebenarnya depresiasi merupakan biaya yang akan mengurangi laba perusahaan. Tetapi karena depresiasi tersebut bukan merupakan pengeluaran kas tunai (out of pocket cash), maka walaupun dalam catatan laporan laba-rugi dianggap sebagai pengeluaran, namun sebenarnya perusahaan tidak mengeluarkan kas secara tunai, sehingga depresiasi ini merupakan sumber dana.



3. Bertambahnya unsur-unsur dalam hutang lancar

Bertambahnya unsur-unsur hutang lancar seperti hutang dagang dan hutang wesel merupakan sumber dana perusahaan.

Misalkan tahun 20A kita memiliki hutang dagang sebesar Rp. 50.000. Pada tahun 20B hutang dagang kita bertambah menjadi Rp. 70.000, berarti hutang dagang bertambah sebesar Rp. 20.000. Bertambahnya hutang sebesar Rp. 20.000 akan menambah aktiva lancar, dalam hal ini akan menambah kas. Oleh karena itu, hutang lancar yang bertambah merupakan sumber dana dalam pengertian kas.

4. Bertambahnya hutang jangka panjang

Apabila perusahaan menjual obligasi, maka uang kas perusahaan akan bertambah. Obligasi merupakan salah satu surat hutang jangka panjang. Oleh karena itu jika kita menjual obligasi maka hutang jangka panjang bertambah dan menyebabkan kasnya bertambah.

5. Bertambahnya modal sendiri

Jika perusahaan berbentuk Perseroan Terbatas (PT), modal sendiri dapat berupa saham biasa, saham preferen, cadangan-cadangan, dan laba ditahan. Perusahaan yang menjual sahamnya untuk menambah modal sendiri akan mendapatkan uang kas sebagai sumber dana.

6. Bertambahnya keuntungan

Keuntungan yang diperoleh dari kegiatan operasi perusahaan merupakan sumber dana yang akan menambah kas. Keuntungan yang menambah kas tersebut adalah keuntungan yang ditahan atau keuntungan yang tidak dibagi kepada pemilik perusahaan (para pemegang saham).

Oleh karena itu, apabila ada kenaikan laba ditahan maka di dalamnya terdapat tambahan kas yang merupakan sumber dana.

B. Unsur-unsur yang Memperkecil Kas

Unsur-unsur dari laporan neraca dan laporan laba-rugi yang mempunyai efek memperkecil kas merupakan aliran kas keluar yang menyebabkan kas perusahaan berkurang. Unsur-unsur tersebut meliputi:

1. Bertambahnya unsur-unsur aktiva lancar selain kas

Bertambahnya aktiva lancar seperti efek, piutang, dan persediaan akan mengurangi atau memperkecil kas. Apabila unsur-unsur aktiva lancar tersebut (selain kas) bertambah, maka akan mengurangi jumlah kas.

Sebagai contoh, persediaan mula-mula (tahun 20A) sebesar Rp. 200.000 dan tahun 20B menjadi Rp. 250.000. Ini berarti ada pembelian persediaan sebesar Rp. 50.000. Pembelian persediaan sebesar Rp. 50.000 membutuhkan kas atau mengurangi kas. Dari transaksi tersebut berarti kas berkurang sebesar Rp. 50.000 sebagai penggunaan dana.



2. Bertambahnya aktiva tetap

Aktiva tetap yang bertambah dapat disebabkan karena ada pembelian. Bertambahnya aktiva tetap karena pembelian memerlukan uang kas. Sehingga bertambahnya aktiva tetap tersebut merupakan unsur yang memperkecil kas atau sebagai penggunaan dana.

3. Berkurangnya hutang lancar

Berkurangnya unsur-unsur hutang lancar seperti hutang dagang dan hutang wesel merupakan penggunaan dana perusahaan.

Misalkan tahun 20A hutang dagang kita sebesar Rp. 50.000. Pada tahun 20B hutang dagang kita berubah menjadi Rp. 40.000, berarti hutang dagang berkurang Rp. 10.000. Berkurangnya hutang sebesar Rp. 10.000 akan mengurangi aktiva lancar, dalam hal ini akan mengurangi kas. Oleh karena itu, hutang lancar yang berkurang merupakan penggunaan dana dalam pengertian kas.

4. Berkurangnya hutang jangka panjang

Apabila perusahaan membeli kembali obligasi yang telah jatuh tempo, maka uang kas perusahaan akan berkurang. Obligasi merupakan salah satu surat hutang jangka panjang. Oleh karena itu jika kita membeli kembali obligasi maka hutang jangka panjang berkurang dan hal ini menyebabkan kasnya berkurang.

5. Berkurangnya modal sendiri

Seperti halnya obligasi, jika perusahaan membeli kembali saham biasa atau saham preferen maka diperlukan sejumlah kas. Oleh karena itu, saham yang berkurang berarti modal sendiri perusahaan berkurang. Berkurangnya modal sendiri tersebut memerlukan kas yang merupakan penggunaan dana.



6. Adanya pembayaran dividen kas

Dividen yang dibayarkan kepada para pemegang saham dapat berupa saham, properti, maupun kas. Dividen yang dibayarkan dalam bentuk kas akan mengurangi kas perusahaan. Oleh karena itu, dividen kas ini merupakan penggunaan dana.

7. Adanya kerugian

Kerugian yang diderita dari kegiatan operasi perusahaan sebagai akibat dari biaya yang dikeluarkan lebih besar dari pendapatan yang diterima.

Kerugian ini harus ditutup dengan kas oleh perusahaan. Oleh karena itu, kas yang digunakan untuk menutup kerugian tersebut merupakan penggunaan dana yang ada.

Setelah kita mengetahui unsur-unsur yang memperbesar dan memperkecil kas, selanjutnya dapat dilakukan analisis laporan sumber dan penggunaan kas dengan langkah-langkah sebagai berikut:
  1. Membandingkan pos-pos yang ada pada dua titik keadaan neraca untuk menyusun perubahan-perubahan yang terjadi.
  2. Mengklasifikasikan unsur-unsur dari laporan neraca yang memperbesar kas
  3. Mengklasifikasikan unsur-unsur dari laporan neraca yang memperkecil kas.
  4. Mengklasifikasikan unsur-unsur dari laporan laba-rugi yang menyebabkan kenaikan kas atau penurunan kas.
  5. Menggabungkan semua informasi yang memperbesar dan memperkecil kas tersebut di atas ke dalam laporan sumber dan penggunaan kas.
  6. Membuat analisis aliran kas mengenai sumber dan penggunaan kas.

Click to comment