Mengenal Saham Biasa (Common Stock) dan Perannya dalam Investasi
Dalam dunia pasar modal, saham merupakan salah satu instrumen investasi paling populer dan berpengaruh. Dari berbagai jenis saham yang tersedia, saham biasa (common stock) menjadi yang paling banyak diperdagangkan oleh investor di seluruh dunia.
Saham biasa memberikan hak kepemilikan terhadap sebagian aset perusahaan dan memungkinkan investor berpartisipasi langsung dalam pertumbuhan bisnis tersebut. Artikel ini akan membahas secara mendalam tentang pengertian, karakteristik, hak-hak pemegang saham, serta kelebihan dan risiko investasi saham biasa.
Pengertian Saham Biasa (Common Stock)
Saham biasa adalah surat berharga yang menunjukkan kepemilikan seseorang atau entitas atas suatu perusahaan. Pemegang saham biasa memiliki hak untuk menerima bagian keuntungan (dividen) dan berpartisipasi dalam pengambilan keputusan perusahaan melalui hak suara di rapat umum pemegang saham (RUPS).
Secara sederhana, semakin besar jumlah saham yang dimiliki, semakin besar pula pengaruh dan hak kepemilikan dalam perusahaan tersebut.
Dalam struktur modal perusahaan, saham biasa biasanya diterbitkan setelah saham preferen. Meski memiliki risiko lebih tinggi dibanding saham preferen, saham biasa menawarkan potensi keuntungan yang lebih besar seiring meningkatnya nilai perusahaan.
Ciri dan Karakteristik Saham Biasa
Saham biasa memiliki sejumlah karakteristik utama yang membedakannya dari jenis saham lainnya:
-
Hak suara (voting right).
Pemegang saham berhak ikut menentukan kebijakan perusahaan, seperti memilih direksi atau menyetujui merger dan akuisisi. -
Hak atas dividen.
Pemegang saham berhak menerima dividen dari laba bersih perusahaan, namun jumlahnya tidak tetap dan tergantung pada keputusan RUPS. -
Hak atas sisa kekayaan perusahaan.
Jika perusahaan dilikuidasi, pemegang saham biasa berhak atas sisa aset setelah semua kewajiban dan saham preferen dilunasi. -
Tidak memiliki jaminan pengembalian modal.
Nilai saham bisa naik atau turun sesuai kinerja dan kondisi pasar. -
Likuiditas tinggi.
Saham biasa umumnya mudah diperjualbelikan di bursa efek, seperti Bursa Efek Indonesia (BEI).
Perbedaan Saham Biasa dan Saham Preferen
Aspek | Saham Biasa | Saham Preferen |
---|---|---|
Hak Suara | Memiliki hak suara di RUPS | Tidak memiliki hak suara |
Pembagian Dividen | Tidak tetap, tergantung laba | Tetap sesuai perjanjian |
Prioritas Likuidasi | Setelah saham preferen | Sebelum saham biasa |
Risiko | Lebih tinggi | Lebih rendah |
Potensi Keuntungan | Lebih besar | Lebih terbatas |
Perbandingan ini menunjukkan bahwa saham biasa lebih cocok bagi investor yang berani mengambil risiko untuk mendapatkan potensi keuntungan jangka panjang.
Jenis Saham Biasa
Terdapat beberapa kategori saham biasa yang umum dijumpai di pasar modal:
-
Blue Chip Stocks
Saham dari perusahaan besar, mapan, dan stabil secara keuangan. Contoh: perbankan, telekomunikasi, dan energi. -
Growth Stocks
Saham dari perusahaan dengan potensi pertumbuhan tinggi, meskipun belum memberikan dividen besar. -
Cyclical Stocks
Saham yang bergerak mengikuti siklus ekonomi, seperti otomotif atau properti. -
Defensive Stocks
Saham dari sektor yang stabil meski kondisi ekonomi menurun, seperti makanan, kesehatan, dan utilitas. -
Speculative Stocks
Saham berisiko tinggi dengan potensi keuntungan besar, biasanya dari perusahaan kecil atau startup.
Hak Pemegang Saham Biasa
Sebagai pemilik sebagian dari perusahaan, pemegang saham biasa memiliki beberapa hak utama, antara lain:
- Hak memperoleh dividen sesuai keputusan RUPS.
- Hak suara dalam RUPS untuk memilih direksi, komisaris, atau menyetujui kebijakan strategis.
- Hak atas aset perusahaan setelah semua kewajiban diselesaikan.
- Hak preemptive, yaitu hak untuk membeli saham baru sebelum ditawarkan kepada publik agar kepemilikannya tidak terdilusi.
- Hak informasi, termasuk akses terhadap laporan keuangan dan kinerja perusahaan.
Keuntungan Investasi Saham Biasa
-
Potensi Capital Gain.
Investor bisa memperoleh keuntungan dari selisih harga jual yang lebih tinggi dibanding harga beli. -
Dividen.
Jika perusahaan mencetak laba, sebagian keuntungan dibagikan dalam bentuk dividen. -
Hak kepemilikan dan kontrol.
Pemegang saham dapat berpartisipasi dalam pengambilan keputusan strategis perusahaan. -
Perlindungan terhadap inflasi.
Saham memiliki potensi pertumbuhan nilai sejalan dengan kenaikan harga barang dan jasa di pasar. -
Likuiditas tinggi.
Saham dapat dijual kapan pun di pasar sekunder sesuai harga pasar saat itu.
Risiko Investasi Saham Biasa
-
Fluktuasi harga pasar.
Nilai saham sangat dipengaruhi oleh kondisi ekonomi, politik, dan psikologis investor. -
Tidak ada jaminan dividen.
Pembagian dividen bergantung pada kebijakan manajemen dan kondisi laba perusahaan. -
Risiko kehilangan modal.
Jika harga saham turun drastis, nilai investasi bisa menurun signifikan. -
Risiko dilusi kepemilikan.
Terjadi jika perusahaan menerbitkan saham baru tanpa partisipasi investor lama. -
Risiko perusahaan bangkrut.
Pemegang saham biasa menjadi pihak terakhir yang menerima sisa aset perusahaan setelah likuidasi.
Contoh Sederhana Perhitungan Keuntungan Saham Biasa
Misalnya, seorang investor membeli 1.000 lembar saham perusahaan X dengan harga Rp2.000 per lembar. Setelah satu tahun, harga saham naik menjadi Rp3.000 per lembar dan perusahaan membagikan dividen Rp200 per lembar.
Keuntungan yang diperoleh:
- Capital gain: (Rp3.000 – Rp2.000) × 1.000 = Rp1.000.000
- Dividen: Rp200 × 1.000 = Rp200.000
- Total keuntungan: Rp1.200.000 atau 60% dari modal awal
Contoh ini menunjukkan bahwa saham biasa bisa memberikan imbal hasil yang menarik, namun tetap disertai risiko fluktuasi.
Saham Biasa dalam Struktur Modal Perusahaan
Dalam laporan keuangan, saham biasa termasuk ke dalam ekuitas pemegang saham (shareholders’ equity). Modal dari saham biasa digunakan untuk:
- Pendanaan ekspansi bisnis.
- Pembelian aset tetap.
- Pembayaran utang jangka panjang.
- Peningkatan modal kerja.
Perusahaan dapat menerbitkan saham biasa baru untuk menambah modal, namun langkah ini harus mempertimbangkan dampak terhadap nilai saham yang sudah beredar dan kepemilikan investor lama.
Kesimpulan
Saham biasa (common stock) adalah bentuk kepemilikan yang memberikan peluang keuntungan besar seiring pertumbuhan perusahaan, sekaligus membawa risiko yang sepadan. Bagi investor jangka panjang, saham biasa merupakan instrumen yang ideal untuk membangun kekayaan dan mendapatkan imbal hasil dari kinerja bisnis nyata.
Memahami karakteristik, hak, keuntungan, dan risikonya adalah langkah penting sebelum berinvestasi. Dengan strategi yang tepat dan analisis yang matang, saham biasa dapat menjadi pilar utama dalam portofolio keuangan yang sehat dan menguntungkan.